Mereda, Israel Buka Kembali Ruang Udara Setelah Dibombardir Iran
- tangkapan layar
Tel Aviv – Israel telah mengizinkan kembali penerbangan di wilayah pendudukannya setelah serangkaian serangan udara oleh Iran, termasuk penggunaan pesawat nirawak (drone) dan roket, dari Sabtu hingga Minggu siang.
Dilansir dari Jerusalem Post, Senin, 15 April 2024, Maskapai Israel telah mengumumkan bahwa penerbangan akan beroperasi seperti biasa hari ini setelah serangkaian serangan rudal dan drone Iran semalam.
Pemerintah Israel sebelumnya telah menutup ruang udara dan membatalkan penerbangan di wilayah tersebut selama serangan Iran semalam.
Selain Israel, beberapa negara lain di Timur Tengah seperti Yordania, Irak, dan Libanon juga menutup akses penerbangan mereka.
Israel secara resmi membuka kembali ruang udara sekitar pukul 7.30 pagi waktu setempat (11.30 WIB) hari Minggu ini. Pihak Israel juga memberikan imbauan kepada warga yang akan terbang untuk memeriksa status penerbangan mereka sebelum berangkat.
Para penumpang pun diminta melakukan ricek kembali mengenai jadwal penerbangan pesawatnya di Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv, Israel.
Salah satunya pesawat maskapai El Al ELAL.TA yang telah mengeluarkan pengumuman akan melanjutkan penerbangan kembali setelah situasi stabil secepatnya.
"El Al akan melanjutkan untuk beroperasi sebanyak mungkin untuk menjamin jembatan udara dari dan ke Israel," demikian pernyataan maskapai penerbangan Israel itu.
Sebelumnya, maskapai itu membatalkan 15 penerbangan yang dijadwalkan pada Minggu ini ke Eropa, Dubai, hingga Moskow.
Selain itu pesawat maskapai itu yang terbang dari Bangkok dan Phuket pun sebelumnya telah diminta untuk terbang kembali ke titik awal, karena sedang terjadi serangan udara Iran di Israel.
Maskapai lain seperti yang berbendera Israel, Arkia, dan pesawat maskapai negara lain seperti Wizz Air hingga Air France pun masih menunggu situasi sebelum diputuskan boleh terbang kembali.