Polisi Israel Serang Sejumlah Orang yang Ingin Salat Id di Masjid Al-Aqsa
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Yerusalem – Lebih dari 60.000 warga Palestina melaksanakan salat Idul Fitri di Masjid Al-Aqsa, di Yerusalem Timur, yang diduduki, pada Rabu, 10 April 2024.
Meski demikian, tidak ada suasana meriah, mereka malah berduka atas para korban perang Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza selama lebih dari enam bulan.
Melansir dari The Sundaily, Jumat, 12 April 2024, petugas kepolisian Israel dikerahkan di pintu masuk, lingkungan sekitar, dan gang-gang kota.
Menurut Departemen Wakaf Islam di Yerusalem dalam sebuah pernyataan, lebih dari 60.000 jamaah melaksanakan salat mereka di Masjid Al-Aqsa pada hari Idul Fitri, hari raya utama umat Islam setelah berakhirnya bulan suci Ramadan.
Meski hujan, umat Islam sudah tiba di masjid bahkan sebelum Subuh, atau salat subuh.
Namun, para saksi mata mengatakan bahwa polisi Israel menyerang beberapa orang saat mereka masuk dan keluar masjid di kawasan Bab al-Asbat dan Bab al-Silsila di Kota Tua.
Polisi Israel melarang beberapa dari mereka memasuki Al-Aqsa, sehingga mereka salat di gerbang luar masjid.
Sebagai informasi, Israel telah membatasi akses umat Islam Palestina ke Masjid Al-Aqsa di tengah meningkatnya ketegangan di Tepi Barat akibat serangan tentara Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam. Orang-orang Yahudi menyebut kawasan itu sebagai Bukit Bait Suci, dan mengatakan bahwa tempat itu adalah situs dua kuil Yahudi di zaman kuno.
Israel juga telah menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel tahun 1967. Mereka mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.