Gaza dan Sudan Terus Dilanda Konflik, Umat Muslim Tidak Bisa Merayakan Idul Fitri Seperti Biasa
- vstory
VIVA – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan pada hari Selasa 9 April 2024 bahwa hatinya patah mengetahui bahwa banyak Muslim di Gaza, Sudan dan tempat lainnya tidak dapat merayakan hari raya Idul Fitri yang menandai akhir bulan puasa Ramadhan karena konflik Israel dan kelaparan yang melanda.
“Setiap tahun, saya menyampaikan harapan terbaik saya pada kesempatan Idul Fitri kepada komunitas Muslim di seluruh dunia,” kata António Guterres dalam pesan Idul Fitri pada X.
“Hati saya hancur karena mengetahui hal itu di Gaza, Sudan dan banyak tempat lainnya karena konflik dan kelaparan banyak umat Islam yang tidak dapat merayakannya dengan baik,"tambahnya.
Dilansir dari Anadolu Ajansi pada Rabu 10 April 2024, Sudan telah hancur karena bentrokan antara tentara dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter sejak April tahun lalu Menurut PBB, lebih dari 13.000 orang telah terbunuh dan lebih dari 8 juta orang mengungsi, sementara separuh populasi, atau 25 juta orang, membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Sementara itu, hampir 33.000 warga Palestina tewas dan lebih dari 75.000 orang terluka di tengah kehancuran yang meluas dan kekurangan kebutuhan dasar. Israel juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza, sehingga menyebabkan masyarakatnya, terutama penduduk di Gaza utara, berada di ambang kelaparan.
Sebagian besar infrastruktur Gaza telah hancur dan 1,9 juta penduduk terpaksa pindah, sehingga mereka berisiko terkena penyakit dan kelaparan.
Perang Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza mengungsi di tengah kekurangan makanan, air dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Israel telah dituduh melakukan genosida oleh Mahkamah Internasional (ICJ), yang pekan lalu meminta Tel Aviv berbuat lebih banyak untuk mencegah kelaparan di Gaza.