Adzan Berkumandang di Jalur Gaza, Warga Palestina Rayakan Lebaran Diwarnai Bom dan Rumah Runtuh
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Gaza – Di jantung Jalur Gaza Palestina, di mana Idul Fitri seharusnya menjadi waktu perayaan, kenyataannya akan sangat berbeda karena perang dengan Israel yang sedang berlangsung menghancurkan harapan akan kehidupan normal masyarakat Palestina.
Ketika dunia Muslim bersiap untuk menandai akhir Ramadan, warga Palestina di Gaza justru dihadapkan pada reruntuhan rumah mereka, kelaparan, bom, dan peluru, dalam konflik yang tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda.
Wilayah yang terkepung, yang merupakan rumah bagi lebih dari 1,7 juta warga Palestina, telah menjadi pusat serangan Israel yang tiada henti. Yang membuat penduduknya berada dalam ketakutan dan ketidakpastian yang tiada henti.
Melansir dari Marocco World News, Rabu, 10 April 2024, apa yang seharusnya menjadi kegembiraan telah dibayangi oleh momok kematian dan kehancuran.
Ketika konflik yang sudah berlangsung selama enam bulan telah berlalu, Gaza menjadi bukti ketahanan masyarakatnya dalam menghadapi kesulitan yang tak terbayangkan.
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), melaporkan jumlah pengungsi yang sangat besar dengan lebih dari 1,7 juta orang, terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak pecahnya konflik.
Situasinya sangat buruk, dengan peringatan PBB mengenai kelaparan yang diperkirakan dan akan segera terjadi di Gaza utara.
"Jumlah orang yang menghadapi tingkat bencana kelaparan meningkat hampir dua kali lipat sejak bulan Desember lalu. Hal ini menggambarkan gambaran suram krisis kemanusiaan yang terjadi di wilayah tersebut," kata PBB.
Meskipun banyak kematian dan kehancuran yang terjadi, Salat Idul Fitri masih bergema di jalan-jalan Gaza, sebuah bukti semangat pantang menyerah masyarakatnya.
Namun, ketika jumlah korban tewas terus meningkat dan ribuan lainnya terluka, jumlah korban akibat perang brutal ini menjadi semakin nyata.
Angka terbaru dari Kementerian Kesehatan di Gaza memberikan gambaran yang mengerikan, dengan setidaknya 38 orang dibunuh oleh Pasukan Pendudukan Israel (IOF) dalam 24 jam terakhir saja.
Hal ini menjadikan total korban tewas menjadi 33.207 orang, dan lebih dari 75.933 orang lainnya terluka sejak 7 Oktober lalu.
Gaza kini berada di jurang bencana kemanusiaan dengan lebih dari 576.000 warga Palestina berada di ambang kelaparan, demikian peringatan para pakar PBB dan pekerja bantuan.