AS dan Inggris Sebut China Lakukan Hal Mengerikan Ini, Korbannya Jutaan

VIVA Militer: Ilustrasi mata-mata China
Sumber :
  • NBC News

Jakarta – Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Inggris telah mengajukan tuduhan terhadap China atas dugaan spionase siber yang diyakini telah merugikan jutaan orang, termasuk anggota parlemen, akademisi, jurnalis, dan eksekutif perusahaan.

Kasus Minyakita Disunat, Pengamat: Pemerintah Proaktif Atasi Potensi Ancaman Keamanan Pangan

Dilansir dari BBC, Senin, 8 April 2024, kedua negara tersebut menuduh bahwa kelompok peretas yang disebut Advanced Persistent Threat 31 atau APT31, yang diyakini terkait dengan Kementerian Keamanan Negara China, bertanggung jawab atas tindakan ilegal tersebut.

Mereka disebut telah menargetkan lembaga-lembaga penting seperti Gedung Putih, senator AS, anggota parlemen Inggris, dan pejabat pemerintah di seluruh dunia yang mengkritik China

Tabrakan Kapal Tanker vs Kapal Kargo di Laut Inggris, 32 Luka dan 1 Hilang

VIVA Militer: Ilustrasi serangan senjata laser ruang angkasa militer China

Photo :
  • taiwannews.com.tw

Selain itu, kegiatan spionase siber juga telah membahayakan industri pertahanan dan berbagai perusahaan AS lainnya, termasuk perusahaan baja, energi dan penyedia peralatan telepon seluler 5G maupun teknologi nirkabel terkemuka lainnya.

Harga Emas Hari Ini 11 Maret 2025: Produk Antam Anjlok, Global Bervariasi

Wakil Jaksa Agung AS Lisa Monaco menyebut tujuan dari operasi peretasan global ini adalah untuk “menindas kritik terhadap rezim Tiongkok, mengkompromikan institusi pemerintah, dan mencuri rahasia dagang.”

Ilustrasi sensor internet di China.

Photo :
  • Time Magazine

Dalam dakwaan terhadap tujuh orang yang diduga sebagai peretas China tersebut, jaksa penuntut AS mengatakan bahwa bentuk peretasan berupa pembobolan akun kerja, email pribadi, penyimpanan daring, dan catatan panggilan telepon milik jutaan orang AS.

Otoritas Inggris turut menuduh APT31 meretas beberapa anggota parlemen yang kritis terhadap Cina. Sementara, diplomat China di Inggris dan AS menolak tuduhan tersebut dan menganggapnya tidak berdasar.

Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi dalam rapat bersama Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 11 Maret 2025

Kabar Gembira dari Menhub Dudy: Program Mudik Gratis Tetap Ada di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi mengatakan pemerintah tetap menyelenggarakan program mudik gratis Lebaran Hari Raya Idul Fitri tahun 2025.

img_title
VIVA.co.id
11 Maret 2025