Kepala MSF Serukan Penghentian Serangan Membabi Buta terhadap Warga dan Pekerja Bantuan di Gaza

Kepala MSF Serukan Penghentian Serangan Membabi Buta terhadap Warga di Gaza
Sumber :
  • Anadolu Ajansi

VIVA – Ketua Doctors Without Borders (MSF) pada hari Kamis 4 April 2024 meminta Dewan Keamanan PBB untuk memastikan bahwa resolusi gencatan senjata yang dicapai di Jalur Gaza tidak akan menjadi tindakan teater politik yang tidak masuk akal.

Serangan Drone Israel Hantam Generator Listrik Lumpuhkan RS Kamal Adwan Gaza

“Yang dibutuhkan rakyat Gaza adalah gencatan senjata yang segera dan langgeng. Butuh waktu terlalu lama bagi Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan resolusi gencatan senjata," kata Christopher Lockyear pada konferensi pers di Jenewa. 

Serangan di Gaza Palestina

Photo :
  • istimewa
7 Operasi Senyap Israel, Hancurkan Petinggi Hamas dan Sekutu

Dilansir dari Anadolu Ajansi pada 5 April 2024, mengulangi kebutuhan mendesak akan gencatan senjata yang segera dan abadi, Lockyear menginginkan semua warga sipil dan para medis merasakan rasa aman.

"Permintaan ini sederhana namun mendesak: Akhiri serangan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil, personel medis, dan fasilitas medis. Izinkan bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke Gaza,” jelas Lockyear.

Paus Fransiskus: Saya Memikirkan Gaza ... Betapa Kejamnya

Dia menekankan bahwa akses yang lebih baik diperlukan di seluruh Gaza, terutama di utara. Mengenai serangan terhadap pekerja bantuan, dia mengatakan semua organisasi bantuan memerlukan lampu hijau sebelum pindah ke suatu lokasi.

“Dan kami telah melihat konvoi diserang saat mereka sedang melakukan perjalanan ke utara,”ungkapnya.

Lockyear mengatakan badan amal medisnya menargetkan dua pekerja tempat penampungan, yang mengakibatkan kematian anggota keluarga staf dan cedera pada orang lain. 

“Saya mengakhiri dengan memberikan penghormatan kepada semua pekerja kemanusiaan di Gaza dan di seluruh dunia yang dengan pengorbanan besar telah mengabdikan hidup mereka untuk membantu orang yang membutuhkan,” katanya. 

Komentarnya muncul setelah serangan Israel menewaskan tujuh anggota badan amal makanan World Central Kitchen (WCK) di Jalur Gaza awal pekan ini. Mereka adalah warga negara Australia, Polandia, Inggris dan Palestina, serta memiliki kewarganegaraan ganda yaitu Amerika Serikat dan Kanada. 

Sementara itu, Israel melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak 1 Oktober 2017. Tujuh serangan lintas batas yang dilakukan kelompok Palestina Hamas menyebabkan kurang dari 1.200 orang tewas. 

Sejak itu, hampir 33.000 warga Palestina tewas dan lebih dari 75.000 orang terluka di tengah kehancuran yang meluas dan kekurangan kebutuhan dasar. Israel juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza, sehingga menyebabkan masyarakatnya, terutama penduduk di Gaza utara, berada di ambang kelaparan. 

VIVA Militer: Pengungsi Gaza di depan puing masjid di Deir al-Balah

Photo :
  • aljazeera.com

Perang Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza mengungsi di tengah kekurangan makanan, air dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB. 

Israel telah dituduh melakukan genosida oleh Mahkamah Internasional (ICJ), yang pekan lalu meminta Tel Aviv berbuat lebih banyak untuk mencegah kelaparan di Gaza.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya