Memanas, Israel Siapkan Warga untuk Hadapi Perang Besar di Lebanon Melawan Hizbullah
- cnn.com
Israel – Baru-baru ini Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant menginstruksikan kepada para pejabat di kementerian untuk mencari cara dalam mempersiapkan masyarakat menghadapi perang besar-besaran. Usut punya usut, Israel akan melawan Hizbullah di Lebanon.
Kabar mengenai rencana serangan ke Lebanon ini diungkap langsung oleh media Israel, Anadolu Agency pada Selasa, 2 April 2024. Pertemuan yang dilaksanakan pada Kamis lalu ini memberikan Gallant cara terbaik untuk meluncurkan kampanye publik di Israel.
Hal tersebut dilakukan agar memberikan kesadaran kepada masyarakat terhadap kemungkinan perang dengan Hizbullah menurut surat kabar Yedioth Ahronoth. “Kita perlu mempercepat kampanye ini,” ujar seorang sumber informasi kepada harian tersebut.
“Warga negara perlu tahu persis apa yang kami persiapkan. Bukan untuk panik, tapi untuk meningkatkan kewaspadaan. Untuk mempersiapkan, bukan menunda-nunda. Ini tidak berarti perang skala penuh akan terjadi besok,” ungkap sumber tersebut.
“Namun pertahanan sangatlah penting karena menerapkan kesiapsiagaan dapat menyelamatkan nyawa. Masyarakat menerima pedoman dan perlu bertindak dengan cara yang sama jika terjadi konfrontasi besar-besaran dengan Hizbullah,” tambahnya.
Menurut surat kabar tersebut, Yoav Gallant merasa khawatir dengan reaksi dari pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah terhadap kampanye kesadaran publik atas perang berskala penuh di Lebanon. Apalagi keduanya sudah saling melancarkan serangan sejak Oktober 2023 lalu.
Konflik tersebut bahkan disebut-sebut menjadi yang paling mematikan sejak kedua belah pihak terlibat perang skala penuh pada 2006. Ketegangan di perbatasan terjadi di tengah serangan genosida oleh Israel di Jalur Gaza yang menewaskan lebih dari 32.900 orang.
Sementara itu, lebih dari 300 orang diperkirakan tewas di Lebanon, termasuk 246 diantaranya adalah pejuang Hizbullah yang bentrok sejak Oktober lalu. Hampir 20 warga Israel telah terbunuh seperti yang diungkapkan oleh Israel.
Menyusul ketegangan antara Israel dan Hizbullah, perang skala penuh antara Lebanon dengan rezim Zionis tampaknya semakin nyata dan menjadi sebuah kemungkinan di masa depan karena genosida oleh Israel masih terus berlangsung di Gaza.