Sosok Zahedi, Jenderal Iran yang Dibunuh Jet Tempur Siluman Israel

Sosok Zahedi
Sumber :
  • Istimewa

Damaskus – Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi, seorang komandan senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), termasuk di antara 11 orang yang tewas dalam serangan jet tempur siluman F-35 Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, Senin.

Menlu Iran Bantah Dubesnya Bertemu Elon Musk Diam-diam

Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa Jenderal Zahedi telah memainkan "peran penting" dalam mendukung Republik Islam Iran terhadap Hizbullah Lebanon.

Departemen Keuangan AS memberikan sanksi kepada Zahedi pada tahun 2010, mengklaim bahwa "Dia telah bertindak sebagai penghubung dengan Hizbullah dan badan intelijen Suriah dan dilaporkan ditugaskan untuk menjamin pengiriman senjata ke Hizbullah."

Balas Dendam, Hizbullah Tembakan Ratusan Rudal ke Wilayah Israel

VIVA Militer: Drone tempur HESA Shahed-136 buatan Iran

Photo :
  • insider.com

Zahedi adalah pemimpin senior Pasukan Quds IRGC, yang juga telah ditetapkan oleh Departemen Luar Negeri AS sebagai organisasi teroris asing.

Lebanon dan Hizbullah Setujui Usulan AS Terkait Gencatan Senjata dengan Israel

“Pasukan Quds IRGC adalah salah satu organisasi utama rezim Iran yang bertanggung jawab melakukan aktivitas rahasia yang mematikan di luar Iran, termasuk operasi asimetris dan teroris,” menurut National Counterterrorism Center (NCTC) AS.

“Iran memandang terorisme sebagai alat yang dapat digunakan untuk mendukung upayanya menghalangi dan melawan musuh-musuhnya, menegaskan kepemimpinan atas Muslim Syiah di seluruh dunia, dan memproyeksikan kekuatan di Timur Tengah," lanjut NCTC.

NCTC mengatakan Pasukan Quds IRGC menargetkan kepentingan AS, Israel, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab, serta kelompok pembangkang Iran dan terdiri dari antara 5.000 dan 15.000 personel paling setia dari IRGC yang lebih luas.

Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre, ketika ditanya tentang laporan serangan Israel yang tewaskan Jenderal Zahedi, mengatakan kepada wartawan: “Tim kami sedang menyelidikinya.”

Behnam Ben Taleblu, peneliti senior di Foundation for Defense of Democracies, mengatakan kepada Fox News Digital setelah serangan tersebut bahwa kemungkinan besar Zahedi adalah bagian penting dari jaringan penghubung antara Pasukan Quds IRGC Iran dengan rezim Presiden Bashar Assad di Suriah dan Hizbullah Lebanon.

“Yang pertama adalah sekutu tertua Iran di tingkat negara, dan yang kedua adalah organisasi proksi Iran yang paling sukses,” katanya. “Rezim Assad di Suriah adalah jembatan antara Iran dan Hizbullah," ujarnya.

Potret Setelah Serangan di Kedutaan Iran (Doc: Xinhua)

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Taleblu mengatakan Zahedi memperoleh pengalaman militer dalam perang Iran-Irak pada tahun 1980-an dan juga sempat menjadi kepala Angkatan Udara IRGC serta komandan Angkatan Darat IRGC Iran.

Media Iran juga melaporkan bahwa Zahedi adalah kepala operasi Pasukan Quds untuk wilayah Suriah dan Lebanon.

IRGC, dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan wakilnya; Brigadir Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi, bagian dari tujuh anggota IRGC yang tewas dalam serangan di Konsulat Iran.

Sedangkan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan serangan itu menewaskan total 11 orang, termasuk beberapa milisi Hizbullah Lebanon.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya