Informasi Bocor, Iran Dikabarkan Akan Serang Israel dalam 48 Jam
Iran – Negara Republik Islam Iran berjanji untuk 'menanggapi' serangan udara Israel yang menghancurkan Konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus pada Senin lalu dan menewaskan 12 orang, termasuk dua jenderal Iran dan seorang anggota kelompok militan Hizbullah Lebanon.
Empat warga Suriah juga tewas dalam serangan itu, kata seorang pejabat Suriah pada Selasa, tanpa memberikan rincian lebih lanjut mengenai mereka.
Hizbullah, yang merupakan sekutu utama pemerintahan Presiden Suriah Bashar Assad dan Iran, juga menjanjikan “hukuman dan balas dendam” terhadap Israel.
Menurut surat kabar berbahasa Arab Al Mayadeen, agen mata-mata CIA dikabarkan telah memperingatkan Israel akan ancaman yang akan segera terjadi: Iran, dengan respons yang berani, siap melancarkan serangan multifaset dalam 48 jam ke depan ke Israel, melansir Times Now News, Kamis, 4 April 2024.
Operasi ini diperkirakan akan mengerahkan kombinasi drone dan rudal jelajah yang belum pernah terjadi sebelumnya, menargetkan lokasi-lokasi strategis utama di dalam perbatasan Israel.
Peringatan keras ini menyusul peristiwa serangan militer Israel di Damaskus yang tak hanya membumuh Zahedi, tokoh penting dalam strategi militer Iran di wilayah tersebut, namun juga mengakibatkan kematian beberapa perwira lainnya.
Dampak dari serangan ini telah memicu serangkaian ancaman keras dari para pejabat tertinggi Iran.
Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei dengan tegas menyatakan, “Rezim Zionis akan dihukum oleh tangan orang-orang pemberani kami,” sebuah sentimen yang diulangi oleh Presiden Iran Ebrahim Raisi, yang bersumpah bahwa “kejahatan ini tidak akan berlalu tanpa tanggapan.”
Menurut laporan di saluran Telegram Iran, para pemimpin Iran itu mengklaim bahwa mereka akan “menghabiskan tiga pemimpin militer Israel” dalam serangan balasan.
Jumlah korban tewas akibat serangan di Damaskus, seperti dilansir media Iran, menggarisbawahi parahnya insiden tersebut, dengan 12 nyawa hilang, tujuh diantaranya termasuk pejabat militer Iran.
Kedutaan Besar Iran di Damaskus mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka berduka atas kehilangan tersebut, dan mencatat bahwa korban tewas termasuk campuran warga negara Iran dan Suriah.