Kedutaan di Damaskus Diserang Rudal Israel, Komandan Senior Iran Tewas
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Damaskus – Israel pada Senin sore, 1 April 2024, melancarkan serangan rudal ke gedung konsulat kedutaan Iran di Damaskus, dan menewaskan sedikitnya tujuh petugas.
Menyusul serangan rudal Israel, Duta Besar Iran untuk Suriah, Hossein Akbari bersumpah bahwa Iran akan menanggapi serangan Israel dengan kekuatan yang sama.
Dia mengatakan bahwa jet tempur F-35 Israel telah meluncurkan enam rudal dari Dataran Tinggi Golan yang diduduki, yang menargetkan gedung konsulat Iran.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Iran, juru bicara kementerian, Nasser Kanaani mengatakan bahwa Iran, meskipun mempunyai hak untuk mengambil tindakan balasan, pihaknya tetap akan mempertimbangkan tanggapannya terhadap serangan itu dan menentukan hukuman yang tepat bagi agresor.
Serangan Israel terhadap kedutaan Iran dapat meningkatkan ketegangan regional.
Dalam serangan mematikan itu, sedikitnya lima orang, termasuk seorang komandan senior Iran tewas.
Para ahli telah memperingatkan bahwa serangan itu mungkin akan semakin memperburuk ketegangan yang sudah meningkat di wilayah tersebut.
Osama Danura, seorang pakar politik Suriah, menggambarkan serangan itu sebagai peningkatan agresi Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah tersebut, yang terjadi pada saat operasi militer Israel telah menimbulkan krisis di Jalur Gaza.
Mengingat permusuhan yang sedang berlangsung di wilayah tersebut, Danura mengatakan komunitas internasional harus mengambil tindakan untuk menghentikan Israel memperburuk ketegangan dan melanggar hukum internasional.
"Agresi Israel baru-baru ini terhadap negara-negara kawasan belum pernah terjadi sebelumnya. Ini menunjukkan betapa berbahayanya tindakan Israel," kata Danura, dikutip dari Xinhua, Rabu, 3 April 2024.
“Serangan terhadap misi diplomatik melanggar hukum internasional, yang menunjukkan adanya ancaman signifikan terhadap kawasan. Sangat penting untuk menjalin kerja sama internasional untuk menghentikan eskalasi ini,” tambahnya.
Senada dengan pendapat Danura, Mohammed Nader Al-Omari, seorang penulis dan peneliti hubungan internasional Suriah, mengatakan bahwa tindakan Israel ini merupakan pengabaian terhadap hukum internasional, dan perkembangan situasi regional yang berbahaya.
Al-Omari mengatakan tempat diplomatik dianggap sebagai bagian dari kedaulatan dan wilayah negara pengirim. Oleh karena itu, serangan terhadap kedutaan Iran dapat dilihat sebagai serangan terhadap wilayah Iran.
Al-Omari memperingatkan bahwa serangan Israel tidak akan dibiarkan begitu saja oleh Iran, dan mungkin akan ada tanggapan militer langsung terhadap pasukan Israel.