PBB Sebut Konflik di Timur Tengah Makin Mengerikan usai Israel Serang Kedutaan Iran
- ANTARA/un.org
Jenewa – PBB menyatakan keprihatinannya dan memperingatkan akan adanya kemungkinan peningkatan ketegangan di Timur Tengah ke skala yang lebih besar. Hal ini menyusul serangan terhadap misi diplomatik Iran di ibu kota Suriah, Damaskus.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan, Sekjen PBB Antonio Guterres akan melanjutkan kontaknya mengenai insiden tersebut setelah dia berbicara dengan Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian.
“Kami sangat prihatin terhadap potensi eskalasi besar di luar eskalasi yang sudah kita lihat,” kata Dujarric, dikutip dari ANews, Rabu, 3 April 2024.
Dujarric juga menegaskan kembali dorongan Sekjen PBB kepada semua pihak untuk menahan diri sepenuhnya dan menghindari eskalasi lebih lanjut.
Setidaknya 11 orang, termasuk tiga warga Suriah dan seorang warga Lebanon, tewas dalam serangan terhadap Konsulat Iran, pada Senin, 1 April 2024.
Di antara mereka yang tewas adalah dua jenderal Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), yakni unit elite angkatan bersenjata Iran, Brigjen Mohammad Reza Zahedi dan wakilnya, Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi, serta lima penasihat militer korps pengawal.
Misi Iran untuk PBB menyebut serangan udara Israel sebagai tindakan teroris dan pelanggaran terang-terangan terhadap Piagam PBB.
Mereka juga mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengutuk serangan tersebut dan mengambil tindakan.
Serangan itu terjadi di tengah serangan Israel selama berbulan-bulan di Jalur Gaza yang telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina, dan banyak negara khawatir konflik tersebut dapat meningkat dan menyebar menjadi perang regional.