Perdana Menteri Inggris Kutuk Pembunuhan Relawan di Gaza, Desak Penyelidikan yang Transparan

Perdana Menteri Inggris Mengutuk Pembunuhan Pekerja Bantuan di Gaza,
Sumber :
  • Anadolu Ajansi

VIVA – Dalam panggilan telepon pada hari Selasa 2 April 2024,  Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membahas serangan udara Israel yang menewaskan pekerja di sebuah badan amal makanan di Jalur Gaza, termasuk tiga warga negara Inggris, sebuah insiden yang menyebabkan kemarahan di seluruh dunia. 

Pria di Deliserdang Dibunuh, Mayat Dibuang ke Sumur di Labura

Dilansir dari Anadolu Ajansi pada Rabu, 3 April 2024, selama panggilan telepon, Sunak mengatakan dia terkejut dengan pembunuhan pekerja bantuan pada hari Senin lalu dan menuntut penyelidikan independen yang menyeluruh dan transparan atas apa yang terjadi. 

"Perdana Menteri mengatakan bahwa terlalu banyak pekerja bantuan dan warga sipil yang tewas di Gaza," sebuah pernyataan dari Kantor Perdana Menteri menyatakan dan menyebut situasi tersebut semakin tidak dapat ditoleransi. 

Tega! Wanita di Palembang Bunuh Adik Ipar Pakai Jamu Berisi Racun

Sebelumnya Selasa, 2 April 2024, World Central Kitchen mengatakan tujuh pekerja bantuannya tewas dalam serangan udara Israel hari Senin di Jalur Gaza. 

Tujuh pekerja perusahaan asal AS yang tewas tersebut merupakan warga negara Australia, Polandia, Inggris, dan Palestina, serta dua warga negara Kanada-Amerika. 

Putin: Israel sedang Bertindak Sesukanya di Suriah

Setelah serangan yang ditargetkan, kelompok tersebut mengumumkan akan menghentikan operasi di daerah tersebut. 

Pernyataan mengatakan Inggris mengharapkan tindakan segera dari Israel untuk mengakhiri pembatasan bantuan kemanusiaan, menyelesaikan konflik dengan PBB dan badan-badan kemanusiaan, dan melindungi warga sipil serta memperbaiki infrastruktur penting seperti rumah sakit dan jaringan air. 

“Tujuan sah Israel untuk mengalahkan Hamas tidak akan tercapai jika bencana kemanusiaan di Gaza dibiarkan”, tambah Sunak menegaskan.

Selain menewaskan sekitar 33.000 orang sejak tanggal 7 Oktober, serangan dan pengepungan Israel di Jalur Gaza dianggap menyebabkan kelaparan lebih dari 2 juta warga Palestina dan protes massal. Serangan tersebut menewaskan pekerja bantuan dan warga sipil yang mencari bantuan kemanusiaan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya