Sosok Salwan Momika, Pembakar Al-Quran Swedia yang Tewas di Bulan Ramadhan

Salwan Momika Bakar Al-Quran
Sumber :
  • Twitter

Swedia – Sempat ramai menjadi salah satu orang yang paling dicari oleh umat muslim, Salwan Momika pembakar Al Quran tewas di Norwegia pada Senin 1 April 2024.

Iran Mungkin Akan Pakai Hulu Ledak Lebih Kuat untuk Balas Serangan Israel, Menurut Media

Pemilik nama lengkap Salwan Sabah Matti Momika pindah ke Norwegia setelah aksinya di Swedia yang membakar Al Quran tepat saat Hari Raya Idul Adha pada tahun 2023 lalu. Berikut Sosoknya.

Sosok Pembakar Al-Quran Salwan Momika

Bunuh 4 Tentara Iran, Serangan Udara Israel Diluncurkan dari Irak

Pembakar Al Quran Salwan Momika

Photo :
  • X/Salwan Momika

Pria dengan nama lengkap Salwan Sabah Matti Momika itu merupakan seorang pengungsi dari Irak yang melarikan diri ke Swedia. Pria berusia 37 tahun itu diketahui tiba dan telah tinggal di negara tersebut sejak beberapa tahun lalu.

Balas Dendam Atas Serangan Teroris, Turki Serang Irak dan Suriah

Saat masih hidup, Salwan Momika mengatakan kepada media bahwa dirinya datang ke Swedia lima tahun lalu lalu dari Irak dan memiliki kewarganegaraan Swedia. Dia mengidentifikasi diri sebagai seorang ateis.

Diketahui bahwa pria berusia 38 tahun itu bahkan telah didakwa melakukan 'penghasutan terhadap kelompok etnis'. Momika mengatakan bahwa dia melakukan demonstrasi dengan aksi pembakaran al-Qur'an itu setelah tiga bulan pertempuran hukum di pengadilan.

Motif Pembakaran Alquran

Dilansir Arab News, Rabu, 3 April 2024, Salwan Momika yang melarikan diri dari Irak ke Swedia beberapa tahun lalu itu mengatakan bahwa dirinya ingin menyoroti pentingnya kebebasan berbicara. "Ini adalah demokrasi. Ini dalam bahaya jika mereka memberitahu kita bahwa kita tidak bisa melakukan ini," ucapnya.

Saat berbicara kepada surat kabar lokal Expressen, Momika menyadari bahwa aksi itu akan memicu reaksi keras.

Aksi pria Imigran Irak bernama Salwan Momika membakar Al Quran di Swedia

Photo :
  • FB Salwan Momika

Dia bahkan menuturkan jika dirinya menerima 'ribuan ancaman pembunuhan'. Meski menuai protes dan kecaman, pria asal Irak ini bertekad akan melakukan aksi serupa beberapa waktu ke depan.

"Dalam waktu 10 hari, saya akan membakar bendera Irak dan Al-Qur'an di depan Kedutaan Besar Irak di Stockholm," ucapnya waktu itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya