Presidennya Kena Kasus Korupsi, Menteri di Negara Ini Ramai-ramai Mengundurkan Diri Dari Jabatan
- The Seattle Times
Peru – Enam menteri Peru tiba-tiba mengumumkan pengunduran diri mereka usai presidennya, Dina Boluarte kini menghadapi penyelidikan atas kasus korupsi terkait dengan kepemilikannya atas jam tangan Rolex mewah yang tidan dilaporkan pada negara.
Boluarte sedang diselidiki atas tuduhan pengayaan ilegal, karena pihak berwenang mencurigai bahwa dia melakukan korupsi uang.
Polisi dan jaksa menggerebek rumah dan kantornya selama akhir pekan, untuk mencari bukti asal usul setidaknya tiga jam tangan Rolex.
Salah satu menteri terbaik Peru, yaitu Menteri Dalam Negeri Victor Torres termasuk di antara enam menteri mengajukan pengunduran diri mereka. Lim menteri lainnya yang mengundurkan diri dari jabatannya adalah menteri bidang perempuan, pendidikan, pembangunan pedesaan, produksi, dan perdagangan luar negeri.
Mereka sempat menyuarakan dukungannya terhadap presiden, bahkan ada yang menggambarkan penggerebekan di rumahnya sebagai tindakan yang “tidak perlu” dan “berlebihan.”
Torres mengatakan pengunduran dirinya karena "masalah keluarga dan kesehatan," sementara beberapa pihak berspekulasi bahwa pengunduran dirinya dimaksudkan sebagai hukuman atas penggerebekan akhir pekan lalu.
"Saya menjabat dengan damai dan tangan saya bersih,” kata Torres membela diri kepada wartawan, melansir AP News, Rabu, 3 April 2024.
Para menteri yang mengundurkan diri merupakan sepertiga dari 19 anggota kabinet.
Boluarte pun langsung mencati pengganti mereka pada Senin malam, menunjuk mantan pemimpin unit kejahatan terorganisir Walter Ortiz sebagai menteri dalam negeri.
Dina Boluarte menjabat sebagai wakil presiden, sebelum naik ke kursi kepresidenan pada bulan Desember 2022 setelah presiden saat itu, Pedro Castillo, mencoba membubarkan Kongres dan memerintah melalui dekrit, yang menyebabkan penangkapannya dan protes kekerasan yang meminta dia untuk mundur dan mengadakan pemilihan umum baru.
Sebagai presiden, Boluarte diperkirakan menghasilkan sekitar $55.000 (sekitar €51.252) per tahun. Penyelidikan terhadapnya meletus pada pertengahan Maret ketika sebuah acara TV menyoroti Boluarte mengenakan jam tangan Rolex yang bernilai hingga $14.000 di Peru. Setidaknya dua jam tangan mewah lainnya juga kemudian ikut terungkap.
Presiden berusia 61 tahun, yang merupakan pejabat daerah sebelum berkarir di dunia politik, menegaskan bahwa jam tangan tersebut adalah buah dari kehidupan yang penuh kerja keras sejak 18 tahun. Namun, dia enggan memberikan rincian mengenai bagaimana barang-barang itu bisa sampai ke tangannya.
Boluarte dijadwalkan memberikan pernyataan resmi kepada penyidik pada hari Jumat pekan ini. Dia telah diperintahkan untuk menunjukkan jam tangan Rolex miliknya ketika dia menghadiri pertemuan itu. Surat dakwaan tidak akan bisa diadili sampai masa jabatan Boluarte berakhir, yang jatuh tempo pada bulan Juli 2026, atau pada saat ia di makzulan, sesuai dengan konstitusi Peru.
Anggota parlemen dari berbagai partai, termasuk Peru Libre di mana Boluarte pernah menjadi anggotanya, mengajukan permintaan ke Parlemen untuk memecat Boluarte dari jabatannya karena "ketidakmampuan moral permanen". Langkah ini memerlukan 87 suara dari 130 kursi Parlemen.
Insiden ini semakin memperburuk kancah politik Peru, yang telah dipimpin oleh enam presiden berbeda hanya dalam kurun waktu delapan tahun.