Ngeri, Tempat Tinggal PM Libya Kena Gempur Granat Roket
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Libya – Kediaman Perdana Menteri Libya, Abdulhamid al-Dbeibah, menjadi sasaran granat berpeluncur roket, pada hari Minggu, 31 Maret 2024.
Meski demikian, serangan itu tidak menimbulkan korban jiwa, kata seorang menteri Libya.
Menteri, yang berbicara tanpa menyebutkan namanya, membenarkan dalam pesannya bahwa serangan itu hanya menimbulkan sejumlah kerusakan. Dia juga belum mengungkapkan rincian lebih lanjut.
Melansir dari US News, Senin, 1 April 2024, dua warga mengatakan mereka mendengar ledakan besar di dekat laut di lingkungan mewah Hay Andalus di Tripoli, rumah bagi kediaman PM Dbeibah.
Seorang warga mengatakan, setelah ledakan besar terdengar, pasukan keamanan berat dengan kendaraannya dikerahkan di sekitar lokasi.
Sebagai informasi, Libya tidak memiliki perdamaian atau stabilitas sejak pemberontakan yang didukung NATO pada tahun 2011, dan terpecah pada tahun 2014 antara faksi-faksi timur dan barat, dengan pemerintahan yang bersaing mengatur masing-masing wilayah.
Pemerintahan Persatuan Nasional yang dipimpin Dbeibah dibentuk melalui proses yang didukung PBB pada tahun 2021, namun parlemen di wilayah timur Dbeibah berhenti mengakui legitimasinya pada akhir tahun tersebut setelah upaya gagal untuk menyelenggarakan pemilu nasional dan enyebabkan kebuntuan politik yang berkepanjangan.
Awal bulan Maret ini, tiga pemimpin utama mengatakan mereka sepakat mengenai “perlunya” pembentukan pemerintahan baru yang bersatu, yang akan mengawasi pemilu yang telah lama tertunda.
Namun, Dbeibah telah berjanji tidak akan menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan baru tanpa pemilu nasional.