PM Israel Netanyahu Jalani Operasi Hernia Untuk Kedua Kalinya Sejak 2013
- VIVA.co.id/Natania Longdong
VIVA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjalani operasi hernia pada hari Minggu saat ia tengah melancarkan perang melawan Hamas di Gaza.
“Pada Sabtu malam selama pemeriksaan rutin, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ditemukan hernia,” kata kantornya dalam sebuah pernyataan dan menambahkan bahwa pemimpin berusia 74 tahun itu akan berada di bawah pengaruh bius total selama operasi pada Minggu malam.
Dilansir dari USA Today pada Senin, 1 April 2024, memberi isyarat bahwa kondisinya tidak serius, Netanyahu mengadakan konferensi pers sebelum prosedur tersebut, operasi hernia keduanya sejak Agustus 2013.
"Saya jamin saya akan menjalani perawatan ini dengan sukses dan saya akan segera kembali beraksi," kata Perdana Menteri itu kepada wartawan di konferensi tersebut.
Netanyahu dipasangi alat pacu jantung pada bulan Juli tahun lalu, ketika Israel mengalami krisis domestik terburuk dalam beberapa dekade, dengan meluasnya protes terhadap usulan reformasi peradilan yang diusulkan oleh pemerintah sayap kanan.
Protes ini berakhir pada tanggal 7 Oktober 2023, ketika kelompok Islam Palestina Hamas melancarkan serangan mengejutkan di Israel selatan, menewaskan 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang kembali ke Gaza.
Itu adalah hari paling mematikan di Israel dan serangan terburuk terhadap orang Yahudi sejak Holocaust. Israel kemudian melancarkan serangan udara, laut dan darat di Gaza dengan tujuan untuk mengakhiri kekuasaan Hamas dan menghancurkan kemampuan militernya.
Lebih dari 32.000 warga Palestina tewas dalam perang dan Israel menghadapi tekanan internasional yang semakin meningkat karena banyaknya korban tewas dan krisis kemanusiaan yang parah di Gaza.
Popularitas Netanyahu yang sudah menurun karena krisis hukum semakin menurun sejak perang dengan jajak pendapat publik yang berulang kali menunjukkan kurangnya kepercayaan terhadap kemampuan kepemimpinan Netanyahu.
Dengan sekitar 130 sandera masih berada di Gaza, terjadi protes terhadap pemerintah Netanyahu karena tidak membawa mereka pulang.
Netanyahu yang kini memasuki masa jabatan keenamnya adalah pemimpin Israel yang paling lama menjabat. Ia juga merupakan perdana menteri pertama yang didakwa melakukan korupsi. Persidangannya masih berlangsung dan dia menyangkal melakukan kesalahan tersebut.
"Menteri Kehakiman Yariv Levin akan menggantikan peran Netanyahu dalam aksi pada hari Minggu," kata kantornya.