Presiden Kolombia Desak Dunia Putus Hubungan dengan Israel Jika Mereka Tak Hormati Gencatan Senjata
- AP Photo/Ariana Cubillos.
VIVA – Presiden Kolombia Gustavo Petro meminta masyarakat internasional untuk memutus hubungan diplomatik dengan Israel jika Israel tidak menghormati resolusi gencatan senjata di Gaza yang disahkan oleh Dewan Keamanan PBB pada hari Senin 25 Maret 2024 lalu.
“Akhirnya, resolusi gencatan senjata di Gaza diadopsi dengan suara bulat oleh Dewan PBB,” tulis Petro di akun X miliknya.
“Saya menyerukan kepada negara-negara di seluruh dunia untuk memutus hubungan diplomatik jika Israel melanggar gencatan senjata,” tambahnya.
Dilansir dari Mina News pada Senin, 1 April 2024, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza seiring berakhirnya bulan puasa Ramadhan dalam dua minggu. Mereka juga menuntut agar Hamas membebaskan semua tahanan yang ditangkap pada bulan Oktober lalu ketika dia melakukan serangan terhadap Israel.
Ini adalah pertama kalinya Dewan menyerukan gencatan senjata sejak dimulainya perang, setelah Amerika Serikat memutuskan untuk tidak memveto tindakan tersebut, yang menyebabkan perubahan dari posisi sebelumnya.
Meski Gedung Putih mengatakan sikap abstain namun mereka tidak mewakili perubahan kebijakan. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut sikap abstain tersebut merupakan penyimpangan dari sikap AS sebelumnya.
Dalam pernyataannya, pemerintah Israel mengatakan telah memutuskan untuk membatalkan pertemuan antara delegasi Israel dan pejabat AS di Washington, yang dijadwalkan berlangsung minggu ini. Israel menuduh AS menghalangi upaya pembebasan para sandera.
Ini bukan pernyataan pertama Petro terhadap pemerintah Israel atas serangannya di Gaza yang telah menyebabkan lebih dari 32.000 orang tewas sejak serangan dimulai pada 7 Oktober.
Petro berkali-kali menuduh pemerintahan Netanyahu melakukan genosida dan membandingkannya dengan rezim Nazi. Ia pun memutuskan untuk menangguhkan pembelian senjata dari Kolombia ke negara tersebut.