Marah Anggotanya Disiksa, ISIS Rilis Video Ancam Bunuh Presiden Putin: Berhenti Siksa Anggota Kami!
- X
Rusia – Kelompok teroris ISIS baru saja telah merilis sebuah video teror yang mengancam Rusia dan Presiden Vladimir Putin karena menyiksa para anggotanya saat berada di dalam tahanan.
Sepert8 diketahui, Rusia telah menahan 11 tersangka terkait kasus serangan teror di balai konser Crocus di Moskow, yang menewaskan 140 orang dan melukai 150 lainnya.
Empat pria yang menjadi tersangka utama penembakan - Dalerdzhon Mirzoyev (32), Saidakrami Rachabalizoda (30), Mukhammadsobir Faizov (19), Shamsidin Fariduni (25) - terlihat hadir di pengadilan Moskow dengan wajah lebam, tanda-tanda pemukulan parah, telinga terpotong dan babak belur.
Hal ini membuat ISIS marah.
Mereka pun mengeluarkan ancaman bahwa mereka akan 'membunuh' Vladimir Putin dan mengatakan penyiksaan terhadap teroris yang menyerang Moskow telah 'meningkatkan rasa haus darah kami' usai Kremlin bersumpah untuk 'membunuh semua orang yang terlibat'.
ISIS berkata: "Kepada semua orang Rusia yang liar! Berhenti menyiksa tahanan ISIS. Awas! Jangan berpikir bahwa kami tidak memiliki kesempatan untuk membalas dendam kepada Anda atas saudara-saudara kami yang ditangkap," ujarnya dalam video, melansir Daily Mail, Jumat, 29 Maret 2024.
"Dalam serangan hari Jumat, kami membuktikan kepada Anda bahwa, Insya Allah, Mujahidin ISIS dapat menghukum Anda atas segala kengerian yang Anda lakukan: tanpa balas dendam ini, akan banyak pertumpahan darah yang tersisa dari umat Islam,"
"Penyiksaan terhadap Mujahidin yang ditangkap atas nama Anda dan publikasi video mereka meningkatkan haus darah Anda terhadap ribuan saudara mereka. Kali ini, kami akan pukul kepalamu dengan keras sehingga generasi mendatang, Insya Allah, akan mengingat Anda dan rasa sakit serta luka masa lalu ini akan terlupakan,"
"Ya! Pukulan yang sangat keras, mematikan, berdarah, menusuk, membakar dan dahsyat. Tunggu! Harapkan pembantaian, Insya Allah. Segera, Insya Allah," tutup mereka.
Ancaman itu datang setelah Rusia mengeluarkan potret-potret dan video para tersanga disiksa oleh pasukan khusus Rusia saat ditangkap.
Satu video memperlihatkan tersangka bernama Rachabalizoda menangis dan berteriak di tanah ketika tentara Rusia memukulinya dengan popor senjata, sementara video berikutnya menunjukkan seorang petugas memotong telinga kanannya dan mencekoknya dengan paksa.
Dia kemudian muncul di pengadilan dengan fitur wajah bengkak dan perban besar di telinga kanannya.
Rekaman baru juga menunjukkan tentara Rusia memburu tersangka teroris lainnya, yang berusaha bersembunyi dari mereka dengan memanjat pohon. Setelah mereka melemparkan pria itu ke tanah, tentara berulang kali membenturkan kepalanya ke tanah saat mereka menanyainya.
Sementara itu wakil ketua dewan keamanan Rusia Dmitry Medvedev mendesak pasukan keamanan untuk 'membunuh' semua orang yang membantu melakukan serangan teror tersebut.