Mantan Komandan IDF Sebut Netanyahu Bikin Israel Semakin Terpuruk

Eks Kepala Staf IDF Dan Halutz (Doc: Middle East Eye)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Tel Aviv – Mantan Kepala Staf Pasukan Israel, Dan Halutz mengkritik Perdana Menteri Israel dengan mengatakan bahwa Benjamin Netanyahu memimpin Israel dari yang awalnya buruk, sekarang malah menjadi lebih buruk.

Pendapatan Global McDonald hingga Starbucks Babak Belur Akibat Aksi Boikot 

Berbicara dalam wawancara di Channel 13 Israel kemarin, Halutz memaparkan pendapatnya mengenai serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.

“Dia (Netanyahu) bertanggung jawab, dan saya tidak tahu ada negara di dunia, di mana perdana menterinya tidak mau memanjat menara tertinggi dan melompat, setelah hal (serangan) seperti ini (terjadi)," kata Halutz, dikutip dari Middle East Monitor, Kamis, 28 Maret 2024.

Anggota Parlemen Lebanon Klaim Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Israel Hampir Tercapai

VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Photo :
  • aawsat.com

Komentar Halutz seperti mengacu bahwa Netanyahu tidak bertanggung jawab atas banyaknya korban jiwa yang berjatuhan akibat serangan Hamas di perbatasan. Seharusnya, Netanyahu bisa lebih bijak dengan memilih mati karena kecolongan atas serangan tersebut.

Minuman Kaleng Gaza Cola Bikin Heboh di Inggris, Label ‘Genocide-Free’ Jadi Sorotan

Halutz menegaskan bahwa Netanyahu menolak untuk mengakui hal ini karena dalam kalendernya, tidak ada peristiwa serangan Hamas 7 Oktober.

"Ia hanya memiliki tanggal enam dan delapan, dan pada tanggal delapan, perang dimulai dan ia berperang. Tapi orang ini tidak melawan, dia membawa kita dari keadaan buruk ke keadaan yang lebih buruk lagi," ucap Halutz.

Halutz, bersama tokoh Israel lainnya, sebelumnya mendesak Netanyahu untuk mengundurkan diri, dengan mengatakan bahwa perdana menteri hanya mengkhawatirkan kepentingan politik pribadinya dan berusaha untuk tetap berkuasa setelah pertempuran berakhir.

Netanyahu, perdana menteri terlama dalam sejarah Israel, menolak bertanggung jawab atas serangan pada 7 Oktober dan menentang pemilihan umum dini.

Selain itu, ada semakin banyak spekulasi di Israel bahwa hasil penyelidikan atas kegagalan menghadapi serangan Hamas dan jalannya perang melawan Gaza akan berujung pada pemecatan para pemimpin politik, militer dan intelijen, yang dipimpin oleh Netanyahu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya