AS Tuntut 7 Warga China atas Peretasan Jahat yang Disponsori Negara

Ilustrasi hacker.
Sumber :
  • Getty Images

VIVA – Amerika Serikat pada Senin, 25 Maret 2024 mengumumkan penuntutan terhadap tujuh warga negara China atas tuduhan melakukan kampanye peretasan jahat yang disponsori negara yang menargetkan pengkritik Amerika dan asing terhadap China, dunia usaha, dan pejabat politik.

Khalid Akui Dirinya Gay setelah Foto Pribadi Tersebar di Media Sosial

Departemen Kehakiman menyatakan bahwa skema ini berlangsung selama empat belas tahun dan bertujuan untuk menguntungkan “tujuan spionase ekonomi China dan intelijen asing,”

Ilustrasi hacker atau serangan siber.

Photo :
  • Dok. Kaspersky
Menko Airlangga: Indonesia Siap Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari Amerika Serikat

Terdakwa adalah Ni Gaobin berusia 38 tahun, Weng Ming berusia 37 tahun, Cheng Feng berusia 34 tahun, Peng Yaowen berusia 38 tahun, Sun Xiaohui berusia 38 tahun, Xiong Wang berusia 35 tahun, dan Zhao Guangzong berusia 38 tahun.

Setiap terdakwa diduga tinggal di China dan dituduh terlibat dalam kelompok peretas Advanced Persistent Threat 31, juga dikenal sebagai APT31.

China: Veto AS atas Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gaza Tunjukkan Standar Ganda

Petugas intelijen Kementerian Keamanan Negara China (MSS), peretas kontraktor, dan individu lain diduga terlibat dalam kampanye tersebut.Upaya peretasan tersebut termasuk mengirimkan lebih dari 10.000.

"Email jahat yang dikirim oleh para terdakwa dan pihak lain dalam Grup APT31 ke sasaran-sasaran ini, yang sering kali tampak berasal dari kantor berita atau jurnalis terkemuka dan tampaknya berisi artikel berita yang sah," ucap Departemen Kehakiman AS.

Mereka juga menyatakan bahwa APT31 merupakan bagian dari program spionase dunia maya yang dijalankan oleh Departemen Keamanan Negara Hubei MSS, yang berbasis di Wuhan, China. Diperkirakan berdampak pada ribuan orang.

"Departemen Kehakiman tidak akan mentolerir upaya pemerintah Tiongkok untuk mengintimidasi warga Amerika yang melayani masyarakat, membungkam para pembangkang yang dilindungi undang-undang Amerika, atau mencuri dari bisnis Amerika," kata Jaksa Agung, Merrick Garland.

“Kasus ini berfungsi sebagai pengingat akan tujuan pemerintah China untuk menargetkan dan mengintimidasi para pengkritiknya, termasuk meluncurkan operasi siber berbahaya yang bertujuan untuk mengancam keamanan nasional Amerika Serikat dan sekutu kami,” tambahnya.

Jika seseorang memberikan informasi tentang individu yang didakwa atau anggota APT31, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat akan menawarkan hadiah sebesar 10 juta dolar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya