100 Orang Masih Hilang Dalam Aksi Penembakan di Gedung Konser Moskow

Buket bunga di depan gedung konser berdarah Crocus City Hall di Moskow
Sumber :
  • AP Photo/Alexander Zemlianichenko

Moskow – Jumlah korban tewas terakhir akibat serangan gedung konser di Moskow pekan lalu mungkin lebih tinggi dari 140 orang, karena penyelidik Rusia mengatakan mereka telah menerima lebih dari 100 laporan orang hilang.

Komite Investigasi Rusia, pada Rabu, 27 Maret 2024, menerbitkan daftar nama yang mengidentifikasi 140 orang yang dipastikan tewas sejauh ini.

Sebelumnya, penyelidik mengatakan mereka juga menerima 143 laporan orang hilang sejak Jumat, 22 Maret 2024.

Melansir dari Moskow, Kamis, 28 Maret 2024, tidak jelas berapa banyak orang yang dilaporkan hilang yang termasuk dalam jumlah korban tewas yang terkonfirmasi.  

Peristiwa serangan teroris di Gedung Teater dekat Moskow, Rusia

Photo :
  • Vitaly Smolnikov - Associated Press

Pekan lalu, Rusia diguncang oleh serangan teror paling mematikan di wilayahnya dalam dua dekade, ketika orang-orang bersenjata menyerbu Balai Kota Crocus di pinggiran Moskow, dan menembak warga sipil dari jarak dekat dengan senjata serbu.

Ribuan orang datang ke tempat tersebut untuk menonton grup rock era Soviet, Picnic.

Saluran media sosial Rusia sejak itu dipenuhi dengan permohonan dari teman dan kerabat untuk membantu menemukan para korban yang masih hilang.

"Teman-teman mencari sanak saudara, tapi tetap tidak bisa menemukannya. Mereka mencari ibu dan saudara laki-lakinya. Tolong bantu!," bunyi satu pesan di saluran Telegram Pusat Bantuan Crocus.

Banyak korban diperkirakan tewas karena menghirup asap. Saat atap masih terbakar, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dan membagikan video orang-orang itu saat mereka menyerbu gedung, tempat ribuan orang Rusia datang untuk menonton grup rock tersebut.

CNN telah melakukan geolokasi video berdurasi 90 detik tersebut ke ruang konser, di mana tubuh dan darah dapat dilihat saat api berkobar di atasnya.

Video tersebut menunjukkan salah satu penyerang menggorok leher seorang pria, dan diakhiri dengan empat pria bersenjata yang berjalan menjauh dari gedung dengan asap mengepul di kejauhan.

Meskipun ISIS membagikan bukti video, Presiden Rusia Vladimir Putin justru mengklaim bahwa Ukraina bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Dalam pidato nasional pertamanya setelah serangan tersebut, 19 jam setelah serangan terjadi, Putin mengklaim bahwa sebuah “jendela” telah disiapkan bagi para penyerang untuk melarikan diri ke Ukraina.

Tokoh senior Kremlin, termasuk kepala dinas keamanan Rusia, FSB, memperkuat tuduhan tersebut.

Pakar: Indonesia Masih Belum Aman dari Ancaman Terorisme

Namun, Ukraina dengan keras membantah klaim itu tersebut. Presiden Volodymyr Zelensky kembali menuduh Putin dengan mengatakan bahwa presiden Rusia itu mengubah situasi seperti ini demi keuntungan pribadinya lagi.

Komjen Wahyu Widada Kirim Anak Buah Ikut Usut Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, salah satu sekutu Putin yang paling setia, membantah klaim Putin bahwa para penyerang melarikan diri ke Ukraina.

Dia mengatakan orang-orang bersenjata itu awalnya mencoba melarikan diri ke Belarus, dan baru menuju Ukraina setelah menyadari bahwa Belarus telah memperketat keamanannya, yang menurut Lukashenko dilakukan atas permintaan Kremlin.

DPR Sebut Kasus Polisi Tembak Polisi di Sumbar Brutal dan Sangat Ekstrem
Pelepasan Jenazah Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Ryanto Anshari.

Propam Polri Juga Turun Tangani Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan

Divisi Profesi dan Pengamanan, Propam Polri, juga turun tangan menangani kasus penembakan yang dilakukan seorang polisi terhadap anggota polisi lainnya, di Solok Selatan.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024