Sebar Foto Tersangka Teroris Disiksa, Putin Beri Pesan Jangan Main-main dengan Rusia

Ini Dia Para Tersangka Penembakan di Moskow Rusia
Sumber :
  • AP Photo/Alexander Zemlianichenko

Rusia – Presiden Rusia Vladimir Putin mengirimkan peringatan keras dengan memamerkan para tersangka teror Moskow. Menurut ahli, cara Putin memamerkan tersangka itu setelah melakukan penyiksaan yang mengerikan.

Dubes Rusia Ungkap Alasan Negaranya Beri Suaka kepada Mantan Presiden Suriah Assad

Tak hanya melalui sosial media, potret dan video tersangka tersebut juga disebar secara langsung dan melalui berita nasional. 

Ahli menilai dengan memamerkan taktik penyiksaannya yang kejam, Putin ingin memperlihatkan Rusia berbeda dari Barat. Kata ahli, hukuman kejam menanti mereka yang melanggarnya.

Saling Serang, Rusia Gunakan Rudal dari Korea Utara untuk Hancurkan Ukraina

Ini Dia Para Tersangka Penembakan di Moskow Rusia

Photo :
  • AP Photo/Alexander Zemlianichenko

Mereka juga meyakini bahwa hal itu adalah sebagai pesan untuk orang-orang agar tidak main-main dengan Rusia. 

Putin Akui Belum Bertemu Bashar al-Assad Sejak Digulingkan, Tegaskan Rusia Belum Kalah di Suriah

Empat pria bersenjata ditangkap pada Sabtu, empat hari lalu. Namun, tak sampai 24 jam setelah kejadian, mereka ditetapkan sebagai tersangka utana yang melakukan serangan teroris paling mematikan di Rusia dalam 20 tahun terakhir. 

Tujuh tersangka lainnya yang diyakini kaki tangan juga ditangkap dan diarak pada Selasa. Mereka dituduh membantu dan bersekongkol dengan terorisme. 

ISIS yang brutal mengaku bertanggung jawab atas penyergapan mematikan di Balai Kota Crocus pada Jumat malam yang menyebabkan 139 orang tewas dan hampir 200 orang terluka. 

Pihak keamanan Rusia segera melancarkan perburuan untuk menangkap para penyerang dan menangkap mereka. Hal itu setelah terjadi kejar-kejaran mobil, dengan kemunculan video dramatis yang menunjukkan saat mereka diseret ke pengadilan.

Rekaman mengerikan menunjukkan para tersangka teroris disiksa secara fisik. Ada satu foto mengerikan yang menunjukkan seorang pria disetrum di alat kelaminnya hingga mulutnya berbusa. Dalam gambar suram lainnya, seorang pria dipotong telinganya dan kemudian dipaksa untuk memakannya.

Dr Stephen Hall, dosen dan ahli politik Rusia dan pasca-Soviet di Universitas Bath menjelaskan bahwa teknik penyiksaan Putin bertujuan "untuk menyoroti apa yang diharapkan orang jika mereka ditangkap karena teror di Rusia". 

Dia mengatakan bahwa pendekatan semacam itu bukanlah hal baru di Rusia, namun Rusia dengan "kurang ajar" dan "agak keterlaluan" di pengadilan kemarin ketika para tersangka dipamerkan dalam ruangan kaca dengan kondisi dipukuli dan diremukkan, dan para awak media dipersilahkan mengambil dan menyebarkan potret mereka, hingga ke seluruh dunia.

“Ini benar-benar bukan sesuatu yang baru bagi Rusia, maksud saya, Uni Soviet telah melakukan hal semacam ini sebelumnya, dan negara-negara lain juga melakukan hal yang adil, menyiksa, dan mencurigai mereka,” katanya, melansir The Sun, Kamis, 28 Maret 2024. 

"Itu hanyalah sikap kurang ajar yang diperlihatkan orang-orang ini, berjalan ke pengadilan distrik Basmanny di Moskow dan fakta bahwa mereka jelas-jelas telah disiksa," tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa rekaman grafis penyiksaan mereka muncul untuk menyoroti bahwa Rusia adalah negara yang berbeda.

Dia menambahkan: “Hal ini juga menyoroti kemajuan Rusia dalam hal hasil pemilu, yaitu mereka menjauh dari standar Barat dan berusaha dengan tegas menunjukkan bahwa Rusia bukan bagian dari Barat,"

Dr Yuri Felshtinsky, penulis buku terkenal “Blowing up Russia” bersama Alexander Litvinenko, mengatakan bahwa penyiksaan biadab itu lebih dari sekadar pesan, dan merupakan “kenormalan baru” di Rusia.

"Maksud saya, apakah itu kejam? Ya. Apakah itu melanggar hukum? Ya. Tapi itu yang diharapkan. Dan saya khawatir tidak ada lagi yang mengejutkan kita.” 

Ini Dia Para Tersangka Penembakan di Moskow Rusia

Photo :
  • AP Photo/Alexander Zemlianichenko

"Dari sudut pandang mereka, mereka sedang berperang dengan negara-negara Barat. Dalam perang yang tidak ada habisnya dan tidak berjalan dengan baik. Ini lebih dari sekadar peringatan." 

“Semua yang dikatakan dan ditampilkan menunjukkan kesiapan Federasi Rusia untuk kembali melawan dunia yang beradab ini," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya