Turki Bantah Tuduhan Kerja Sama Militer dengan Israel
- X
VIVA – Negara Turki pada Selasa 26 Maret 2024 membantah kerjasama militer dengan Israel, terutama di bidang pertahanan karena akan merugikan Palestina.
“Republik Turki yang selalu mendukung Palestina tidak dapat melakukan atau berpartisipasi dalam kegiatan apa pun yang dapat merugikan rakyat Palestina,” kata Kementerian Pertahanan negara tersebut.
Pihaknya mengatakan bahwa negaranya tidak akan pernah menerima kerjasama yang berhubungan dengan aktivitas militer dengan Israel.
"Kementerian Pertahanan tidak memiliki aktivitas dengan Israel, termasuk pelatihan militer, latihan dan kerja sama industri pertahanan,"
Dia menambahkan bahwa tindakan kekerasan Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza, yang menargetkan rumah sakit, sekolah, tempat ibadah serta warga sipil menyebabkan kerugian pada Palestina.
Sejak serangan Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober dan jauh sebelumnya, Türkiye selalu mendukung Palestina.
Sementara itu, Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di wilayah Palestina sejak 1 Oktober 2017. Serangan lintas batas Hamas menyebabkan hampir 1.200 orang tewas.
Sejak itu, setidaknya 32,414 warga Palestina tewas dan 74,787 lainnya terluka di tengah kehancuran yang meluas dan kekurangan kebutuhan dasar.
Dewan Keamanan PBB pada hari Senin 25 Maret 2024 mengeluarkan resolusi yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza selama bulan suci Ramadhan, namun Israel menolaknya dan bersumpah untuk melanjutkan perjuangannya melawan tanah Palestina.
Perang Israel yang kini memasuki hari ke-172, telah menyebabkan 85% penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur Gaza Lantai di kawasan itu rusak atau hancur, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di hadapan Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk mengakhiri genosida dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.