4 Warga Negaranya Jadi Tersangka Teroris di Moskow, Presiden Tajikistan Telepon Vladimir Putin
- AP News
Tajikistan – Presiden Tajikistan, Emomali Rahmon, melakukan panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, menyusul penangkapan empat warga Tajikistan sehubungan dengan aksi penyerangan dan terorisme pada Jumat 22 Maret di gedung konser Crocus City Concert Hall, dekat Moskow.
Rahmon, yang telah mengirimkan telegram belasungkawa ke Kremlin, menegaskan kembali "kecaman tegas" atas serangan "kejam dan berdarah" tersebut dan berharap korban luka segera pulih dan belasungkawanya kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari mereka yang tewas dalam serangan itu.
Sebuah pernyataan dari kepresidenan Tajik mengatakan bahwa Rahmon menekankan bahwa “teroris tidak memiliki kewarganegaraan, tidak memiliki tanah air, dan tidak memiliki agama."
“Di saat duka nasional yang menyedihkan di Federasi Rusia, kepala negara kami menekankan solidaritas seluruh warga Tajikistan dengan persaudaraan rakyat Rusia,” tambah pernyataan itu, melansir Anadolu Agency, Rabu, 27 Maret 2024.
Dikatakan juga bahwa Rahmon dan Putin menegaskan niat mereka untuk melanjutkan kerja sama yang erat dalam memerangi “terorisme, ekstremisme, dan manifestasi radikalisme agama, yang merupakan ancaman serius terhadap keamanan.”
"Dalam konteks ini, pentingnya memperkuat upaya bersama untuk menjaga kontak dan koordinasi antara lembaga dan layanan terkait agar dapat merespons secara efektif dan bersama-sama memerangi ancaman-ancaman ini,” simpulnya.
Setidaknya 139 orang dinyatakan tewas dan 152 lainnya terluka setelah empat orang bersenjata pada hari Jumat melepaskan tembakan membabi buta, sesaat sebelum band rock Picnic hendak tampil di Balai Kota Crocus di sebelah barat Moskow.
Pihak ISIS-K berkata bahwa merekalah yang bertanggung jawab atas kejadian mengerikan tersebut. Kelompok itu mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dalam sebuah pernyataan singkat yang diterbitkan oleh kantor berita yang berafiliasi dengan ISIS, Amaq, pada Telegram mereka di hari Jumat, tak sampai 24 jam usai penyerangan.
Komite Investigasi Rusia mengatakan pihaknya telah menangkap 11 orang, termasuk empat pelaku dan 7 kaki tangan, di wilayah perbatasan Bryansk dalam perjalanan ke Ukraina.