Mengenal Masjid Al-Ghamamah di Madinah, Tempat Rasulullah Dirikan Shalat Raya Ied untuk Pertama Kali
- Himpunan Penyelenggara Umrah & Haji
VIVA – Salah satu daya tarik Kota Madinah adalah banyaknya masjid yang berkontribusi pada sejarah peradaban Islam. Kita mungkin akrab dengan Masjid Nabawi, rumah Rasulullah SAW dan Masjid Quba yang pertama kali dibangun oleh Rasulullah SAW.
Namun, Masjid Al-Ghamamah adalah masjid lain yang memiliki sejarah penting dalam perkembangan Islam. Di sanalah Rasulullah SAW pertama kali mendirikan shalat Idul Fitri setelah berpuasa selama satu bulan Ramadhan.
Dilansir dari Himpunan Penyelenggara Umrah & Haji pada Selasa 26 Maret 2024, Masjid Al-Ghamamah berada sekitar 300 meter di sebelah Barat Daya masjid Nabawi di Kota Madinah, Arab Saudi. Masjid ini memiliki gaya arsitektur yang indah. Batu basal hitam di bagian luarnya, pintu kayu yang diukir dengan indah, kubah putih, dan menara di sudut barat laut.
Masjid yang aman dihiasi dengan pepohonan dan tanaman hijau memberikan tempat yang tenang bagi pengunjung. Di dalam, dinding selatan memiliki mihrab yang diapit oleh mimbar marmer di sebelah kanan.
Di masa lalu, tanah lapang di sekitar masjid Ghamamah digunakan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya untuk melakukan sholat Idul Fitri, Idul Adha, dan shalat Istiqa' (meminta hujan).
Pasar Kurma Tradisional, masjid Abu Bakar, masjid Ali bin Abi Thalib, dan masjid Umar berada di sekitar masjid Ghamamah. Kehadiran masjid-masjid tersebut menunjukkan bahwa masjid tersebut pernah digunakan sebagai tempat sholat Ied dan Istiqa', karena itu disebut al-Mushalla.
Kata Ghamamah berarti awan atau mendung, menurut buku Tempat-Tempat Ziarah di Kota Madinah oleh M. Julius St. Masjid ini diberi nama Ghamamah karena pada saat itu penduduk sekitar Madinah sedang mengalami kekeringan dan meminta agar Allah SWT menurunkan hujan kepada mereka.
Kemudian Rasulullah SAW mengajak orang-orang di sekitarnya untuk melakukan shalat Istisqa' dan berdoa di sana hingga awan (ghamamah) berkumpul di langit Madinah dan turun hujan.
Salah satu sahabat Nabi, Abdullah bin Zaid, meriwayatkan hadits bahwa Rasulullah SAW mengajak orang-orang yang tinggal di sekitar Madinah untuk pergi ke al-Mushalla (tanah lapang tempat sholat) untuk melakukan shalat istisqa'.
Selanjutnya, dia berdoa kepada Allah SWT sembari menghadap kiblat dan memalingkan punggungnya kepada orang-orang. Dia membalikkan selendangnya, menempatkan selendangnya kanan di atas yang kiri dan dia mengimami dalam shalat dua rakaat dengan mengeraskan bacaannya selama dua rakaat. Kemudian hujani mereka. (Shahih dari Bukhari).
Ini adalah peristiwa yang membuat Masjid Ghamamah dikenal sebagai Masjid Awan. Tempat Pertama untuk Shalat Ied
Masjid Ghamamah tidak hanya menjadi tempat Rasulullah memimpin shalat Istisqa' untuk meminta hujan, tetapi juga menjadi tempat Rasulullah pertama kali memimpin sholat Ied. Oleh karena itu, masjid ini menjadi mengandung sejarah penting bagi kehidupan umat Islam.
Menurut buku Ahmad Hawassy, Mengais Berkah di Bumi Sang Rasul, disunnahkan untuk melakukan sholat Ied di hari raya di lapangan terbuka atau di masjid. Oleh karena itu, karena masjid Ghamamah dulunya merupakan area tanah lapang, Rasulullah SAW selalu mendirikan sholat Ied di tempat ini setiap kali datang hari raya.Â
Didirikan sebuah masjid yang disebut Masjid Al-Mushalla yang saat ini lebih dikenal sebagai Masjid Al-Ghamamah, untuk menghormati kebiasaan Rasulullah SAW tersebut.