Putin Geram, Ucapkan Hal Mengerikan Ini Atas Serangan ‘Biadab’ Konser Maut di Moskow
- aljazeera.com
Moskow – Presiden Rusia, Vladimir Putin, menanggapi serangan yang terjadi di gedung konser, Balai Kota Corcus, di Krasnogorsk, Moskow.
Pada saat berita ini dibuat, setidaknya 133 orang telah tewas, dan empat individu yang diduga mencoba melarikan diri ke Ukraina telah ditangkap.
Dilansir dari IRS.gov, Senin., 25 Maret 2024, Putin menyatakan, "Para teroris, pembunuh, bukanlah manusia...," dalam pidatonya yang disiarkan di televisi pada Sabtu waktu setempat. Dia menegaskan bahwa "Mereka hanya akan menghadapi satu nasib yang tidak menyenangkan: pembalasan dan pelupaan."
Putin menggambarkan serangan tersebut sebagai "tindakan teroris yang biadab" dan mengumumkan bahwa "keempat pelaku yang menembak dan membunuh orang telah ditemukan dan ditahan."
"Mereka berusaha melarikan diri dan melakukan perjalanan menuju Ukraina," katanya, menjelaskan bahwa "menurut data awal, sebuah jendela telah disiapkan bagi mereka di sisi Ukraina untuk melintasi perbatasan negara."
Putin kemudian membandingkan penyerang dengan Nazi, menyatakan bahwa serangan tersebut adalah "kekejaman, serangan terhadap Rusia dan rakyat kami." Dia juga menetapkan Minggu sebagai hari berkabung nasional, sambil menjanjikan bahwa semua pelaku akan dihukum dengan adil dan pasti.
Sementara itu, dinas keamanan Rusia, FSB, mengaku telah menangkap 11 orang terkait serangan tersebut. FSB menyatakan pada Sabtu pagi bahwa para penyerang memiliki "kontak" di Ukraina, meskipun tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
ISIS dan Ukraina
Di sisi lain, Kyiv, yang menghadapi serangan militer Rusia selama dua tahun terakhir, mengatakan pihaknya "tidak ada hubungannya" dengan serangan itu. Ini dijelaskan asisten presiden Mykhailo Podolyak dalam sebuah pernyataan.
Dalam sejumlah laporan disebutkan bahwa ISIS mengakui bertanggung jawab melalui saluran Telegram, di mana dikatakan bahwa empat pejuangnya melakukan serangan dengan senapan mesin, pistol, pisau dan bom api, sebagai bagian dari "perang dengan negara-negara yang memerangi Islam. Namun dalam pidatonya Putin tak sama sekali menyinggung ini.
Mengutip RT, laman yang dikelola pemerintah, diunggah dua video yang memperlihatkan interogasi ke dua tersangka. Mereka yang diborgol mengakui serangan tapi tak mengatakan siapa yang mengaturnya.
Saluran Rusia, Baza, mengatakan tersangka berasal dari Tajikistan, negara pasca Uni Soviet di Asia Tengah. Kementerian luar negeri Tajikistan mengatakan kepada kantor berita Rusia TASS bahwa pihak berwenang "melakukan kontak dekat" dengan Moskow mengenai "dugaan partisipasi warga negara tersebut dalam serangan teroris".