Tampang 4 Pelaku Penembakan di Gedung Konser Rusia, Terafiliasi ISIS
- AP Photos
Jakarta – Pihak berwajib Rusia telah menangkap keempat pelaku bersenjata yang dicurigai telah melakukan pembantaian di gedung konser dekat Moskow. Para tersangka itu kemudian digiring petugas ke pengadilan distrik Basmanny Moskow pada Minggu, 24 Maret 2024 kemarin.
Dalam aksi penembakan tersebut, keempat pelaku diketahui telah melakukan penembakan massal yang menewaskan hingga 133 orang di konser rock di gedung Crocus City Hall, Moskow. Bukan hanya itu, peristiwa mengenaskan itu juga melukai 107 orang pada Jumat, 22 Maret 2024.
Keempat pelaku yang telah teridentifikasi oleh pihak berwajib Rusia adalah Dalerdzhon Mirzoyev, Saidakrami Murodali Rachabalizoda, Shamsidin Fariduni, dan Muhammadsobir Fayzov. Mereka berasal dari Tajikistan, negara miskin bekas pecahan Uni Soviet.
Selain itu, keempat pelaku tersebut juga sempat terlibat dalam ISIS (Islamic State of Iraq and Syria).
Presiden Rusia Vladimir Putin pun sudah buka suara soal serangan tersebut. Ia mengecam habis-habisan dan menyebut aksi tersebut sebagai teror biadab.
Dalam foto terbaru yang dirilis AP Photo, terlihat keempat pelaku duduk di sel berdinding kaca yang diperuntukkan bagi para terdakwa. Wajah keempat pelaku juga terlihat memar dan bahkan bengkak. Hal ini diduga karena pelaku telah mendapat kekerasan dari orang lain.
Para pelaku tersebut dihadirkan ke persidangan dengan penjagaan yang sangat ketat. Mereka dihadirkan dalam persidangan di pengadilan distrik Basmanny Moskow. Keempat tersangka tersebut didakwa telah melakukan aksi terorisme.
Untuk diketahui, tersangka menambahkan bahwa dia melakukan kejahatan tersebut demi uang dan merinci dia telah dijanjikan 500.000 rubel (lebih dari Rp85 juta). Dia juga mengaku bahwa setengah dari jumlah uang tersebut sudah ditransfer ke kartu debitnya.
Pria tersebut mengatakan bahwa para kurator, yang diduga tidak dia kenal secara pribadi telah menghubunginya melalui aplikasi pesan Telegram, dan mengatur penyimpanan senjata untuk para penyerang tersebut.
Menurut tersangka, dia sudah “mendengarkan petuah oleh seorang pengkhotbah” di Telegram selama beberapa waktu sebelum didekati oleh orang yang diduga sebagai dalang dari serangan hari Jumat sekitar satu bulan yang lalu.