2 Pekan Sebelum Serangan Teroris di Rusia, AS Telah Keluarkan Peringatan Tertulis, Kebetulan?
- Foreign Policy
Rusia – Dua pekan sebelum terjadinya serangan terorisme pada hari Jumat, 22 Maret 2024 pekan lalu, terhadap gedung konser besar di Rusia di pinggiran Moskow, Kedutaan Besar Amerika Serikat sudah mengirimkan peringatan kepada warga Amerika untuk “menghindari pertemuan besar termasuk konser, karena rencana serangn yang akan segera terjadi oleh ekstremis".
“Kedutaan Besar memantau laporan bahwa para ekstremis mempunyai rencana dalam waktu dekat untuk menargetkan pertemuan besar di Moskow, termasuk konser, dan warga AS harus disarankan untuk menghindari pertemuan besar selama 48 jam ke depan,” bunyi peringatan yang dikeluarkan kedutaan AS tersebut 7 Maret lalu.
Kelompok Negara Islam (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi pada Jumat, 22 Maret 2024, yang telah dikonfirmasi oleh AS, meskipun para pejabat Rusia berusaha menyalahkan Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin menganggap peringatan AS tersebut sebagai “pemerasan” hanya beberapa hari sebelum serangan itu.
Hanya tiga hari sebelum serangan itu, Putin mengatakan, "Semua ini menyerupai pemerasan dan niat untuk mengintimidasi dan mengacaukan masyarakat kita," dan menyebut peringatan tersebut "provokatif," menurut kantor berita pemerintah Rusia TASS, dilansir Senin, 25 Maret 2024.
"Mulai bulan November (lalu), ada aliran intelijen yang menyatakan bahwa ISIS-K bertekad untuk menyerang di Rusia", menurut dua sumber AS yang mengetahui informasi tersebut.
ISIS-K adalah singkatan dari ISIS-Khorasan, afiliasi organisasi teror yang aktif di Afghanistan dan wilayah sekitarnya.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Adrienne Watson, mengatakan pemerintah AS memiliki informasi mengenai rencana serangan teroris di Moskow, yang kemungkinan menargetkan pertemuan besar, termasuk konser, dan inilah yang mendorong Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan peringatan publik tersebut.
"Pemerintah AS juga telah membagikan informasi ini kepada pihak berwenang Rusia sesuai dengan kebijakan ‘kewajiban untuk memperingatkan’ yang sudah lama ada,” kata Watson.
Menurut media pemerintah RIA, pada bulan Maret saja, pihak berwenang Rusia telah menggagalkan beberapa insiden terkait ISIS.
Pada tanggal 3 Maret, RIA melaporkan bahwa enam anggota ISIS tewas dalam operasi kontra-teroris di Ingush Karabulak.
Lalu, pada tanggal 7 Maret, dikatakan bahwa dinas keamanan telah mengungkap dan “menetralisir” sel organisasi terlarang Vilayat Khorasan di wilayah Kaluga, yang anggotanya merencanakan serangan terhadap sebuah sinagoga di Moskow.
Pada tanggal 20 Maret, dikatakan bahwa komandan kelompok tempur ISIS telah ditahan.