Rusia: Jika Terbukti Ikut Andil Dalam Serangan Teroris, Kami Akan Bunuh Pemimpin Ukraina

Tim SWAT Rusia saat kejadian teror di Moskow
Sumber :
  • Al Jazeera

Moskow – Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, mengancam negara Ukraina setelah penembakan dan aksi terorisme yang terjadi pada Jumat, 22 Maret 2024 lalu di gedung konser Crocus City Concert Hall, yang terletak 15 kilometer timur laut pusat dari kota Moskow.

Indonesia di Atas AS dan Rusia dalam Hal Ini

"Jika dipastikan bahwa mereka (pelaku) adalah teroris yang terkait dengan rezim Kiev Ukraina, tidak ada cara lain selain memperlakukan mereka seperti itu, serta pendukung ideologi mereka. Masing-masing dari mereka harus diidentifikasi dan tanpa ampun dinetralisir sebagai teroris, termasuk pejabat negara yang terlibat dalam tindak pidana tersebut,” ujar Medvedev di Telegram, melansir Agenzia Nova, Senin, 25 Maret 2024. 

VIVA Militer: Dmitry Medvedev dan Vladimir Putin

Photo :
  • rferl.org
Rudal Storm Shadow Hantam Kursk, Jenderal Rusia Mati di Ruang Bawah Tanah

"Teroris hanya memahami kontraterorisme,” tambahnya. 

Menurut laporan terbaru, kejadian ini menewaskan sedikitnya 115 orang dan melukai 187 dalam penembakan yang dilaporkan terjadi di gedung konser. Berdasarkan rekonstruksi awal, beberapa pria bersenjata, setidaknya empat orang, melepaskan tembakan di dalam restoran dan akhirnya menuju aula dan ruang konser serta membakar gedung. 

Eks Panglima Tempur Ukraina: Perang Dunia III Telah Dimulai!

Tak lama, kelompok teroris ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dalam sebuah pernyataan singkat yang diterbitkan oleh kantor berita yang berafiliasi dengan ISIS, Amaq, pada Telegram mereka di hari Jumat, tak sampai 24 jam usai penyerangan. 

Namun, pihak Rusia masih yakin bahwa serangan ini ada campur tangan pihak Barat dan sekutunya, termasuk menuduh Ukraina.  

Peristiwa serangan teroris di Gedung Teater dekat Moskow, Rusia

Photo :
  • Sergei Vedyashkin - Associated Press

Ini adalah serangan teror paling mematikan yang terjadi di Moskow dan Rusia dalam beberapa dekade terakhir. Serangan pada hari Jumat ini terjadi kurang dari seminggu setelah Presiden Vladimir Putin kembali memenangkan pemilu untuk mengamankan masa jabatannya lagi untuk kelima kalinya, memperkuat cengkeramannya pada negara yang ia pimpin . 

Pendeportasian bule Rusia ke negaranya

Bule Rusia Dideportasi, Overstay hingga Tak Bayar Tagihan RS Rp 33 Juta di Bali

DP (41), warga negara Rusia yang tidak membayar biaya rumah sakit sebesar Rp 33 juta dan overstay 14 bulan.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024