ISIS Ngaku Dalang dari Penembakan di Gedung Konser dekat Moskow

Peristiwa serangan teroris di Gedung Teater dekat Moskow, Rusia
Sumber :
  • Sergei Vedyashkin - Associated Press

Moskow – Kelompok teroris, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan di gedung konser, di dekat Moskow, pada hari Jumat, 22 Maret 2024, setelah para penyerang menyerbu tempat tersebut dengan senjata dan alat pembakar. Diketahui, sedikitnya 60 orang tewas dan 145 orang luka-luka dalam serangan itu.

Perang Bintang AS dan China

Kelompok teror tersebut mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dalam sebuah pernyataan singkat yang diterbitkan oleh kantor berita yang berafiliasi dengan ISIS, Amaq, di Telegram pada hari Jumat.

"Para pejuang kami menyerang di pinggiran Moskow, membunuh dan melukai ratusan orang serta menyebabkan kerusakan besar di tempat itu sebelum mereka mundur ke pangkalan mereka dengan selamat," demikian, pernyataan itu, dikutip dari CNN Internasional, Sabtu, 23 Maret 2024.

Zelensky Ingin Akhiri Perang Ukraina-Rusia dengan Diplomasi Tahun Depan

Bendera ISIS.

Photo :
  • CNN Photo

ISIS tidak memberikan bukti yang mendukung klaim tersebut. Rekaman video dari Balai Kota Crocus menunjukkan kompleks luas, yang merupakan rumah bagi aula musik dan pusat perbelanjaan, terbakar dengan asap mengepul ke udara.

Pemerintah Gandeng Pelaku Ekonomi Kreatif untuk Perkuat Ekosistem di Indonesia

Media RIA Novosti yang dikelola pemerintah melaporkan orang-orang bersenjata tersebut melepaskan tembakan dengan senjata otomatis dan melemparkan granat atau bom pembakar, yang memicu kebakaran.

"Mereka kemudian diduga melarikan diri dengan mobil Renault putih,” kata kantor berita tersebut.

Media pemerintah Russia 24 melaporkan sebagian atap venue telah runtuh. Namun sebagian besar api telah dapat dikendalikan lebih dari enam jam kemudian.

"Masih ada beberapa titik api, namun sebagian besar sudah berhasil dipadamkan,” kata Gubernur Moskow Andrey Vorobyov melalui Telegram.

Ini merupakan serangan teror paling mematikan di Moskow dalam beberapa dekade terakhir.

Serangan pada hari Jumat ini terjadi kurang dari seminggu setelah Presiden Vladimir Putin memenangkan pemilu.

VIVA Militer: Presiden Rusia, Vladimir Putin

Photo :
  • news.com.au

Ketika perhatian terfokus pada perang negara tersebut dengan negara tetangganya, Ukraina, Putin mengumandangkan pesan keamanan nasional sebelum warga Rusia pergi ke tempat pemungutan suara.

Pembantaian itu terjadi sebelum konser band Picnic, menurut Russia 24. Manajer band tersebut mengatakan kepada media pemerintah bahwa para pemainnya tidak terluka.

“Orang tak dikenal yang mengenakan kamuflase masuk ke Balai Kota Crocus dan mulai menembak sebelum konser dimulai,” kata Kantor Kejaksaan Agung.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya