Seruan Menteri Israel Provokasi Umat Islam, Serbu Masjid Al-Aqsha di 10 Hari Terakhir Ramadhan!
- Middle East Monitor
VIVA – Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir menuntut agar orang-orang Yahudi menyerbu Masjid Al-Aqsa dalam sepuluh hari terakhir Ramadhan, menurut laporan media Israel Channel13 pada 17 Maret 2024.
“Ben-Gvir menuntut penghapusan kebijakan terkenal di israel dan mengizinkan orang-orang Yahudi menyerbu Masjid Al-Aqsa selama sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan,” bunyi laporan tersebut, dikutip dari Middle East Monitor, Rabu, 20 Maret 2024.
Seseorang yang dikenal sebagai tokoh sayap kanan ekstrem telah melaporkan kepada pejabat keamanan Israel mengenai permintaannya untuk mendiskusikan isu tersebut dalam kabinet dalam dua minggu mendatang.
Tindakan tersebut bertentangan dengan kebijakan yang melarang serangan semacam itu selama periode tersebut, dimaksudkan untuk mencegah meningkatnya ketegangan. Pejabat senior pemerintahan Israel telah mengungkapkan keprihatinan atas pernyataan Ben-Gvir tersebut.
“Jelas bahwa posisi Ben-Gvir pada akhirnya tidak akan diterima oleh Perdana Menteri, namun permintaannya untuk menyimpang dari status quo yang telah menjadi norma dalam beberapa tahun terakhir akan menyebabkan ‘gangguan tambahan dan tidak perlu’,” kata pejabat senior yang tidak disebutkan namanya.
Kantor Berita Palestina Wafa mengatakan dalam laporan yang diterbitkan Senin lalu bahwa pada hari pertama Ramadhan, pasukan israel memasang kawat berduri di dinding di sekitar area Lions’ Gate yang berdekatan dengan kompleks Masjid Al-Aqsa.
Sebelumnya, pasukan penjajah memberlakukan pembatasan dan pembatasan masuknya jamaah Palestina ke tempat suci umat Islam untuk salat Tarawih pertama di bulan Ramadhan.
Dari informasi yang dihimpun, status quo yang berlaku saat ini menetapkan bahwa hanya umat Islam yang boleh beribadah di Masjid Al Aqsa, aturan hukum Yahudi sendiri melarang Yahudi memasuki kompleks Masjidil Aqsa yang mereka sebut Temple Mount karena sifat suci dari situs tersebut.