Presiden Korut Kim Jong Un Beri Selamat pada Presiden Rusia Putin Atas Kemenangannya
- sputniknews.com
Pyongyang – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengucapkan selamat kepada sang sahabat, Presiden Rusia Vladimir Putin setelah Putin kembali menang dalam pemilihan presiden 2024 dan meraih masa jabatan kelimanya.
Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) memuat laporan singkat yang menyatakan bahwa Kim mengirimkan pesan tersebut kepada pemimpin terlama Rusia melalui duta besar DPRK di Moskow.
"Kim Jong Un, presiden Urusan Negara Republik Demokratik Rakyat Korea, pada hari Senin menyampaikan ucapan selamat kepada Vladimir Vladimirovich Putin atas terpilihnya kembali menjadi presiden Federasi Rusia,” bunyi laporan itu, menggunakan DPRK sebagai nama formal Korea Utara, melansir NK News, Rabu, 20 Maret 2024.
Komisi Pemilihan Umum Pusat Rusia menyatakan Putin sebagai pemenang pada Minggu malam dengan 87% suara.
Seperti diketahui, Korea Utara dan Rusia telah bergerak cepat untuk memperkuat hubungan keduanya sejak dimulainya perang di Ukraina pada 2020 lalu.
September lalu, Kim Jong Un mengunjungi Vladimir Putin ke Rusia dan kedua belah pihak mendiskusikan rencana pertemuan puncak lainnya di Pyongyang dalam waktu dekat.
Bahkan, bulan lalu, Putin mengirimkan hadiah sebuah mobil mewah Aurus Senat untuk Kim Jong Un yang diyakini sebagai kado ulang tahun, dan mengungkapkan pada hari Sabtu bahwa pemimpin Korea Utara tersebut telah menggunakan mobil lapis baja tersebut untuk pertama kalinya.
Kedua negara telah menghadapi tuduhan melanggar sanksi Dewan Keamanan PBB melalui kerja sama mereka yang semakin meningkat, dengan Pyongyang konon memasok jutaan peluru dan rudal balistik ke Moskow untuk digunakan melawan Ukraina.
Pada bulan Oktober lalu, Kim mendoakan kemenangan Putin atas “skema anti-Rusia imperialis” dalam sebuah surat yang menandai peringatan 75 tahun hubungan bilateral kedua negara. Kedua negara ini juga semakin mantap mendukung Palestina-Hamas dalam perangnya dengan Israel di Gaza sejak 7 Oktober lalu.
Amerika Serikat dan sekutunya, Korea Selatan telah menyatakan keprihatinannya atas meningkatnya kerja sama militer antara Moskow dan Pyongyang.