5 Mahasiswa Muslim di India Terluka Akibat Ditimpuk Batu saat Salat

Kekerasan anti-Muslim telah meningkat di seluruh India sejak Narendra Modi menjadi perdana menteri pada tahun 2014 (Doc: The New Arab)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

New Delhi – Lima mahasiswa internasional terluka di Universitas Gujarat India akhir pekan ini setelah massa nasionalis Hindu menyerang kelompok tersebut saat mereka tengah melakukan salat di asrama kampus, setelah berbuka Ramadan.

Pemprov Bali Buka Suara soal Pesta Kembang Api Finns Beach Club saat Ritual Suci Umat Hindu

Kelompok yang terdiri dari sekitar 15 siswa itu, sedang melaksanakan salat, pada Sabtu malam, 16 Maret 2024. Tak lama kemudian, kerumunan orang masuk dan meminta mereka meninggalkan asrama dan salat di masjid.

Jamida (34), menjadi imam Salat Jumat di Desa Cherukode negara bagian Kerala India.

Photo :
  • VIVA/thehindu.com
Kimberly Bongkar Sikap Asli Edward Akbar, Tak Bisa Ngaji hingga Tak Pernah Puasa Ramadhan

Para mahasiswa mengatakan tidak ada masjid di kampus universitas di Ahmedabad, jadi mereka tidak punya pilihan selain salat di asrama.

"Mereka berdebat mengenai masalah (salat) ini, (nasionalis Hindu) menyerang mereka dan melemparkan batu,” kata GS Malik, komisaris polisi kota Ahmedabad, kepada wartawan pada konferensi pers, pada Minggu, 17 Maret 2024.

Kekeringan, Warga di Lombok Tayamum untuk Salat

Melansir dari The New Arab, Selasa, 19 Maret 2024, massa juga menggeledah kamar mahasiswa dan melempari dengan batu.

Mahasiswa mengatakan sebanyak 250 orang mengacungkan tongkat dan pisau ikut serta dalam penyerangan tersebut.

Video yang dibagikan secara online menunjukkan massa menggeledah kamar asrama dan menghancurkan sepeda motor siswa yang diparkir di luar asrama, sambil meneriakkan slogan-slogan agama Hindu seperti "Jai Shri Ram" ('Salam Tuan Ram').

Kementerian luar negeri India mengatakan, pihak berwenang setempat akan mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku dan lima orang telah ditangkap sehubungan dengan serangan tersebut.

“Kami tidak bisa bertahan hidup seperti ini,” kata salah satu pelajar Afrika yang merekam kejadian tersebut dalam salah satu video.

“Kami datang ke India untuk belajar dan sekarang kami diserang hanya karena sudah waktunya Ramadan dan umat Islam sedang melaksanakan salat.”

Mahasiswa tersebut berasal dari Afghanistan, Uzbekistan, Sri Lanka, Bangladesh dan beberapa negara Afrika.

Umat Islam di seluruh India melaporkan peningkatan serangan fisik dan verbal oleh massa Hindu sejak Narendra Modi, seorang nasionalis Hindu, menjadi perdana menteri India pada tahun 2014.

Sebelum terpilih, Modi menjabat sebagai menteri utama Gujarat dari tahun 2001 hingga 2014, dan dituduh menghasut kekerasan komunal antara Muslim dan Hindu.

Selama masa jabatannya, terjadi pembantaian pada tahun 2002, di mana lebih dari 1.000 orang, kebanyakan dari mereka Muslim, dibunuh oleh perusuh.

India telah mencatat banyak kasus kebencian anti-Muslim sejak awal tahun 2024.

Anti-Islam meningkat di India

Photo :
  • LA Times

Massa Hindu yang membawa bendera kunyit telah melecehkan umat Islam dengan menari di depan sebuah masjid di negara bagian Telangana di India tengah-selatan dan merusak toko-toko dan bangunan-bangunan Muslim di Delhi.

Di Bihar di timur laut India, peserta unjuk rasa merayakan peresmian kuil Ram dan membakar kuburan umat Muslim.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya