Serang RS Al-Shifa, Israel Klaim Bunuh 20 Milisi Hamas dan 200 Lainnya Ditangkap

Laksamana Muda Daniel Hagari (Doc: IDF)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Gaza – Militer Israel mengatakan 20 milisi Hamas tewas, pada Senin, 18 Maret 2024, dan sejumlah lainnya ditahan dalam serangan di rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza.

Hasil Survei: 42 Persen Remaja Yahudi di AS Percaya Israel Lakukan Genosida di Gaza

Diketahui, tentara Israel datang dengan tank dan serangan udara menghantam daerah sekitar pusat medis terbesar di wilayah yang dikuasai Hamas, sebuah kompleks yang dipenuhi pasien dan pengungsi.

“Selama operasi tersebut kami menangkap lebih dari 200 tersangka teroris dan mereka saat ini sedang diselidiki,” kata Laksamana Muda Daniel Hagari, juru bicara militer Israel, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi.

Kemanusiaan Lebih Penting dari Sepakbola: Timnas Indonesia, Sudan, Mesir Tolak Israel dan Korbankan Piala Dunia

“Kami melenyapkan lebih dari 20 teroris di dalam kompleks rumah sakit dan 20 lainnya di sekitar rumah sakit," lanjut Hagari, dikutip dari NDTV, Selasa, 19 Maret 2024.

VIVA Militer: Tentara Israel geruduk Rumah Sakit al-Shifa Gaza

Photo :
  • aljazeera.com
RI Dukung Surat Perintah Penangkapan ICC Terhadap Netanyahu: Harus Dilaksanakan!

Di antara korban tewas adalah Fayq al-Mabhouh, yang menurut Hagari adalah kepala operasi khusus di organisasi keamanan internal Hamas.

Sumber kepolisian Gaza membenarkan kematiannya dan mengatakan bahwa Mabhouh adalah seorang brigadir jenderal di pasukan tersebut.

Berbicara pada Senin malam, Hagari mengatakan tentara Israel melanjutkan operasi di dalam kompleks rumah sakit tersebut.

Operasi militer terbaru di sekitar rumah sakit, yang sebelumnya digerebek oleh pasukan Israel pada bulan November, memicu kemarahan internasional dan memicu kekhawatiran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Kami sangat khawatir dengan situasi di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza utara,” tulis Ketua WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus di akun X.

“Rumah sakit seharusnya tidak menjadi medan pertempuran," ujarnya.

Seorang jurnalis AFP menyaksikan serangan udara terhadap gedung-gedung di sekitar rumah sakit dan melaporkan bahwa mereka melihat ratusan orang, sebagian besar anak-anak, wanita, dan orang tua, meninggalkan rumah mereka.

Israel telah berulang kali mengatakan bahwa kompleks tersebut merupakan basis kendali bawah tanah Hamas, namun klaim tersebut dibantah oleh para militan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya