Dukung Hak Palestina, China Jalin Hubungan Erat dengan Hamas
- Jerussalem Post
Gaza – Kementerian Luar Negeri China, Wang Kejian, mengatakan bahwa Hamas adalah bagian dari struktur nasional Palestina, dan Tiongkok tertarik untuk menjalin hubungan dengan organisasi tersebut.
Pernyataan itu datang setelah pertemuan Kejian dengan kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, di hadapan Duta Besar Tiongkok untuk Qatar, Cao Xiaolin.
“Kedua pihak membahas perkembangan politik dan lapangan terkait dengan situasi di Jalur Gaza dan cara-cara untuk menghentikan perang dan memberikan bantuan mendesak, terutama mengingat terjadinya pembunuhan, kelaparan, pembantaian dan upaya untuk menciptakan kekacauan,” kata pernyataan Dubes China, dikutip dari Middle East Monitor, Selasa, 19 Maret 2024.
Duta Besar Beijimg menekankan hubungan yang erat dan bersejarah antara rakyat Palestina, serta sikap tegas Tiongkok terhadap masalah Palestina dan pendiriannya berdasarkan tuntutan adil rakyat Palestina akan kebebasan, kemerdekaan, serta kenegaraan.
"Perlunya menghentikan perang ini, mengakhiri pembunuhan warga Palestina, dan memenuhi kebutuhan kemanusiaan mereka," lanjut Dubes China.
Pejabat Tiongkok itu juga menambahkan bahwa Hamas adalah bagian dari struktur nasional Palestina dan Tiongkok tertarik untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan militan Palestina.
Sementara itu, Haniyeh menekankan perlunya segera menghentikan agresi dan pembantaian, serta menarik tentara Israel dsdi wilayah Gaza.
Dia juga menegaskan perlunya Israel untuk memulangkan warga Palestina yang terlantar, menyediakan tempat berlindung dan rekonstruksi, serta mencapai tujuan dan aspirasi politik untuk mendirikan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat penuh. Seperti, Yerusalem sebagai ibu kotanya, hak untuk kembali dan menentukan nasib sendiri.
"Kami menyampaikan kebanggaan atas hubungan erat antara masyarakat Palestina dan Tiongkok yang bersahabat,” ujar Haniyeh.
Dalam penutupan, pemimpin Hamas itu memuji peran yang dimainkan oleh Beijing di Dewan Keamanan, PBB dan ICJ, serta mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.