Anti-Yahudi di Jerman Naik Ratusan Persen Pasca Konflik Israel-Palestina
- Yakimankagbu
Jakarta – Sebuah kelompok yang melacak antisemitisme di Jerman mengatakan bulan Februari 2024 lalu bahwa mereka mendokumentasikan peningkatan drastis insiden antisemitisme (kebencian terhadap yahudi) di negara tersebut dalam sebulan setelah perang yang diklaim Israel dimulai sejak Oktober, 2023.
Dilansir dari VOA, Senin 18Â Maret 2024, Kelompok RIAS mencatat 994 insiden, yang merupakan rata-rata 29 insiden per hari dan meningkat 320% dibandingkan periode waktu yang sama pada tahun 2022.
Kelompok tersebut mengamati periode waktu dari 7 Oktober hingga 9 November. Di antara 994 insiden anti-Yahudi terdapat tiga kasus kekerasan ekstrem, 29 penyerangan, pengerusakan terarah pada 72 properti, 32 ancaman, empat surat massal, dan 854 kasus perilaku ofensif.
Banyak orang Yahudi di Jerman mengalami insiden antisemitisme dalam kehidupan sehari-hari mereka dan bahkan mereka yang tidak terkena insiden antisemitisme pun melaporkan perasaan tidak aman dan takut, kata RIAS, yang merupakan singkatan dalam bahasa Jerman untuk Departemen Penelitian dan Informasi Antisemitisme.
RIAS menyebutkan, ada 59 laporan insiden terkait rumah atau lingkungan tempat tinggal masyarakat. Di kota Giessen di Jerman barat daya, dua pria memaksa masuk ke rumah seorang warga negara Israel untuk menurunkan bendera Israel yang tergantung di jendela.
Beberapa orang Yahudi juga melaporkan bahwa rumah mereka ditandai dengan Bintang D Salah satu kejahatan anti-Yahudi yang paling parah adalah sebuah sinagoge di Berlin diserang pada 18 Oktober tahun lalu.
Ada juga peningkatan propaganda anti-Yahudi dan anti-Israel di universitas-universitas di Jerman, dengan total 37 insiden yang dicatat oleh RIAS.
Mahasiswa Yahudi melaporkan kasus-kasus di mana sesama mahasiswa menyalahkan mereka secara pribadi atas politik Israel. Sebagian dari mereka tidak lagi menghadiri kuliah karena takut diserang.
Kelompok pemantau tersebut mengatakan bahwa selama periode waktu yang dianalisis, sekitar satu dari lima insiden, atau 21%, terkait dengan gerakan anti-Israel