Ini Negara Non-Islam yang Berikan Bantuan Terbesar ke Palestina, Presidennya Disebut 'Diktator'
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Rusia – Media asing ungkap bahwa Rusia, di bawah pimpinan Vladimir Putin, adalah negara non-Muslim atau negara yang bukan negara Islam sebagai negara yang paling banyak mengirim dan membantu rakyat Palestina di Gaza sejak pecahnya perang Hamas-Israel pada 7 Oktober 2023 silam.
Ini bukanlah sebuah rahasia lagi.Â
Pada awal pecahnya perang Hamas-Israel di Gaza, Rusia langsung mengirimkan 27 ton bantuan kemanusiaan untuk warga sipil di Jalur Gaza untuk diangkut dari Mesir, kata Kementerian Situasi Darurat Moskow.Â
"Sebuah pesawat khusus telah lepas landas dari bandara di Ramenskoe dekat Moskow menuju El-Arish di Mesir. Bantuan kemanusiaan Rusia akan diserahkan ke Bulan Sabit Merah Mesir untuk dikirim ke Jalur Gaza,” kata wakil menteri Ilya Denisov dalam sebuah pernyataan, melansir Anadolu Agency, Senin, 18 Maret 2024.Â
Denisov mengatakan bantuan tersebut terdiri dari “gandum, gula, beras dan pasta”.
Tak hanya itu, hanya berselang sebulan, pada bulan November Rusia kembali mengirim pesawat kargo lain yang berisi 25 ton bantuan kemanusiaan untuk masyarakat di Jalur Gaza.
Pesawat kargo Il-76 berangkat dari kota Kazan di barat daya Rusia, dan m mendarat di Mesir, di mana bantuan kemanusiaan langsung ditransfer ke organisasi Masyarakat Bulan Sabit Merah Mesir, yang kemudian mengirimkannya ke Jalur Gaza, kata Kementerian Situasi Darurat dalam sebuah pernyataan. sebuah pernyataan.Â
Pengiriman tersebut disiapkan atas instruksi Presiden Rusia Vladimir Putin, dan mencakup makanan, pakaian, produk perawatan pribadi, selimut, dan oven portabel, kata kementerian tersebut.
Tak hanya bantuan secara nyata, Presiden Rusia Vladimir Putin, di setiap kesempatannya pidato kenegaraan, selalu menyampaikan kepada negara-negara lain untuk membantu masyarakat Palestina di Gaza serta mengutuk keras Israel dan sekutunya. Â
Meski ia kerap dicap sebagai presiden 'diktator' dan telah ditetapkan sebagai penjahat perang oleh Mahkamah Pidana Internasional karena serangannya pada Ukraina, ia tak segan berkata akan terus membantu warga Gaza semampu ia bisa.Â