Presiden AS Joe Biden Kritik Pedas Perang Israel, PM Netanyahu Tambeng
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Tel Aviv – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menolak mentah-mentah komentar bernada kritik yang disampaikan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengenai pendekatan Israel terhadap konflik di Gaza.
Dilansir dari The National, Kamis, 14 Maret 2024, Biden menyatakan bahwa perang tersebut lebih merugikan Israel daripada memberikan bantuan.
Pernyataan Biden tersebut muncul ketika sebuah kapal AS sedang dalam perjalanan ke Gaza sebagai bagian dari upaya internasional untuk mengirimkan bantuan melalui jalur laut.
“Saya tidak tahu persis apa yang dimaksud Presiden,” kata Netanyahu kepada Politico saat wawancara, dikutip dari The National, kamis, 14 Maret 2024.
“Jika yang dia maksud adalah saya menjalankan kebijakan pribadi yang bertentangan dengan mayoritas, keinginan mayoritas warga Israel, dan hal ini merugikan kepentingan Israel, maka dia salah dalam kedua hal tersebut,” katanya.
Sehari sebelumnya, Biden mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel ‘memiliki hak untuk membela Israel, hak untuk terus mengejar Hamas’.
“Tetapi dia harus lebih memperhatikan hilangnya nyawa tak berdosa sebagai konsekuensi dari tindakan yang dia ambil tersebut,” lanjut Biden.
Biden mengatakan bahwa kehancuran lebih lanjut di Gaza “lebih merugikan Israel daripada membantu Israel”.
“Tidak mungkin ada 30.000 lagi warga Palestina yang tewas,” kata Presiden AS berusia 81 tahun itu, karena jumlah korban tewas di wilayah kantong tersebut sejak perang dimulai pada bulan Oktober telah meningkat di atas 31.000 orang.
Biden juga melontarkan pernyataan yang tampaknya kontradiktif, dengan menyebut ancaman Israel untuk menyerang Rafah di Gaza selatan sebagai “garis merah”, namun kemudian mundur.
“Saya tidak akan pernah meninggalkan Israel,” tegas Biden.
Washington telah meminta Israel untuk menyetujui gencatan senjata menjelang Ramadhan, yang dimulai pada Senin. Ia memperingatkan terhadap serangan besar-besaran terhadap kota Rafah di Gaza selatan, di mana sekitar 1,5 juta orang diperkirakan mengungsi.
Pernyataan Biden muncul ketika AS bergabung dengan upaya internasional untuk mengirimkan ribuan ton bantuan ke Gaza melalui laut dari Siprus.