Serangan Udara Israel di Lebanon Tewaskan 1 Orang, Indikasi Konflik Besar-besaran
- AP Photo
Lebanon – Israel melancarkan serangan udara di dekat kota Baalbek di Lebanon timur pada hari Senin, 11 Maret 2024, yang menewaskan satu orang, kata sumber keamanan negara itu.
Itu merupakan serangan kedua di wilayah tersebut sejak permusuhan lintas batas dimulai setelah perang Gaza.
Sejak 8 Oktober 2023, sehari setelah pecahnya perang di Jalur Gaza, sekutu Hamas, Hizbullah, dan musuh bebuyutannya, Israel, hampir setiap hari saling baku tembak.
Sebagian besar serangan masih terbatas di wilayah perbatasan, namun beberapa diantaranya telah mengenai posisi Hizbullah di wilayah utara dalam beberapa pekan terakhir, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya konflik besar-besaran.
"Pesawat Israel menargetkan bekas gedung Hizbullah di dekat Rumah Sakit Dar Al Amal” kata sumber keamanan, dikutip dari Alarabiya, Rabu, 13 Maret 2024.
Dia menambahkan bahwa Israel melakukan serangan lain di sebuah gudang di sebelah barat Baalbek.
"Serangan itu menewaskan satu orang dan melukai enam lainnya," tambahnya.
Gubernur wilayah Baalbek-Hermel Bachir Khodr juga mengatakan seorang pria tewas dalam serangan di dekat Baalbek dalam sebuah postingan di X.
Pejabat keamanan lainnya mengkonfirmasi serangan tersebut, tanpa menyebutkan korban jiwa.
Kantor Berita Nasional (NNA) milik pemerintah Lebanon melaporkan serangan udara Israel di dua lokasi, termasuk serangan di gudang.
NNA juga melaporkan serangan Israel menargetkan bangunan tempat tinggal di kota Ansar selatan Baalbek.
"Api dan kepulan asap terlihat membubung dari lokasi yang ditargetkan,” tulis NNA.
Sebagai informasi, kota Baalbek di lembah Bekaa merupakan benteng pertahanan Hizbullah yang berbatasan dengan Suriah.
Pada 26 Februari lalu, serangan Israel menargetkan Baalbek, sekitar 100 kilometer (62 mil) dari perbatasan, dan menewaskan dua anggota Hizbullah dalam serangan terdalam ke wilayah Lebanon sejak permusuhan dimulai.
Hizbullah telah berulang kali mengatakan bahwa mereka hanya akan menghentikan serangannya terhadap Israel jika gencatan senjata di Gaza.
Namun, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant baru-baru ini mengatakan bahwa gencatan senjata apa pun di Gaza tidak akan mengubah tujuan Israel untuk mengusir Hizbullah dari Lebanon selatan, baik dengan kekerasan atau diplomasi.
Sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada bulan Oktober, setidaknya 316 orang, sebagian besar pejuang Hizbullah, dan 53 warga sipil telah tewas di Lebanon,
Di Israel, sedikitnya 10 tentara dan tujuh warga sipil tewas.