AS Kirimkan 100 Kali Bantuan Militer ke Israel Selama Perang di Gaza, Ada Tank hingga Bom
- Homeland Preparedness News
Washington – Pemerintahan Joe Biden, diketahui telah mengirimkan lebih dari 100 kali penjualan bantuan militer ke Israel sejak perang di Gaza dimulai pada Oktober lalu. Hal itu disampaikan oleh beberapa outlet berita AS.
Melansir dari Middle East Eye, Jumat, 8 Maret 2024, bantuan yang dikirimkan ke Israel mencakup ribuan amunisi berpemandu presisi, bom berdiameter kecil, bom penghancur bunker, dan jenis bantuan mematikan lainnya.
Penjualan dan pengiriman senjata tersebut, memberikan gambaran yang lebih jelas tentang dukungan militer di balik layar yang diberikan Washington kepada Israel sejak Oktober.
Hanya dua penjualan militer yang disetujui ke Israel yang dipublikasikan sejak awal perang. Satu penjualan terdiri dari amunisi tank senilai US$106 juta atau Rp1,6 triliun dan yang lainnya senilai US$147,5 juta (Rp2,2 triliun) komponen yang dibutuhkan untuk membuat peluru artileri 155 mm.
"Namun, lebih dari 100 transaksi lainnya diizinkan dilakukan tanpa pengungkapan publik atau tanpa sepengetahuan Kongres karena transaksi tersebut berada di bawah jumlah dolar tertentu," kata pejabat dan anggota parlemen AS.
Menurut Forum Perdagangan Senjata, ambang batas jumlah dolar yang diperlukan pemerintah AS untuk memberitahu Kongres mengenai penjualan senjata ke Israel adalah US$14 juta (Rp2,2 miliar) untuk peralatan pertahanan utama, US$50 juta (779,6 miliar) untuk barang atau jasa pertahanan, dan US$200 juta (Rp3,1 triliun) untuk jasa desain dan konstruksi.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Matt Miller mengatakan bahwa pemerintah telah mengikuti prosedur yang telah ditetapkan Kongres untuk memberikan informasi yang cukup kepada para anggota dan secara teratur memberikan pengarahan kepada anggota bahkan ketika pemberitahuan resmi bukan merupakan persyaratan hukum.
"Para pejabat AS telah melibatkan Kongres dalam transfer senjata ke Israel lebih dari 200 kali sejak Oktober."