Tak Ada Sidang Isbat, Arab Saudi Delegasikan Mahkamah Agung Tetapkan 1 Ramadhan
- ANTARA
Arab Saudi – Mahkamah Agung Arab Saudi telah meminta seluruh umat Islam di Kerajaan untuk menantikan bulan sabit Ramadhan pada esok hari, tepatnya pada hari Minggu, 10 Maret 2024 petang.Â
Minggu 10 Maret 2024 bertepatan dengan 29 Syaban 1445 dalam penanggalan Islam.Â
"Kerajaan Arab Saudi juga mengumumkan bahwa tanggal resmi penampakan bulan Ramadhan akan berlangsung pada hari Minggu, 10 Maret, hari terakhir bulan Syaban," demikian laporan media lokal Arab Khaleej News, dilansir Sabtu, 9 Maret 2024.Â
Jika hilal Ramadhan terlihat pada Minggu malam, maka Ramadhan akan dimulai pada Senin, 11 Maret. Jika tidak, bulan suci di Arab Saudi akan dimulai pada Selasa, 12 Maret.Â
Pemantauan hilal awal bulan Ramadhan 2024 di Arab Saudi akan dilakukan dengan mata telanjang maupun alat bantu. Selain itu, otoritas setempat juga akan melakukan penghitungan secara astronomis atau hisab dalam menentukan awal Ramadhan 2024.
Sesuai dengan imbauan Mahkamah Agung Saudi, masyarakat yang sudah dapat melihat bulan sabit dengan mata telanjang atau teropong pada waktu yang ditentukan dapat melaporkan kesaksiannya ke pengadilan terdekat.
Mahkamah Agung telah meminta siapa pun yang melihat bulan sabit Ramadhan dengan mata telanjang atau melalui teropong, memberitahu pengadilan terdekat dengan lokasi mereka dan mencatat kesaksian mereka ke pengadilan terdekat.Â
Komite pengamatan bulan di Arab Saudi biasanya mengamati bulan pada hari-hari menjelang perkiraan tanggal mulai Ramadhan, namun umat Islam yang ingin melihat bulan sendiri dianjurkan untuk melakukannya juga.Â
Saat bulan suci Ramadhan dimulai, umat Islam di seluruh dunia menjalankan puasa yang mengharuskan pantangan semua makanan dan minuman dari fajar hingga senja atau maghrib.
Pemantauan hilal di Indonesia sendiri akan dilakukan dalam rangkaian sidang isbat penentu awal bulan Ramadhan 1445 Hijriah pada tanggal 10 Maret 2024.Â
Kemenag akan menggelar sidang di Auditorium H.M Rasjidi Kementerian Agama, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kamaruddin Amin mengatakan, sidang isbat akan digelar secara hybrid, luring dan daring.Â
Sidang isbat juga akan melibatkan Tim Hisab dan Rukyat Kemenag, serta dihadiri para duta besar negara sahabat dan perwakilan ormas Islam.
Sidang isbat penentu awal Ramadhan 2024 itu turut akan melibatkan perwakilan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan undangan lainnya. Adapun titik pantau hilal akan dilakukan di 134 lokasi di seluruh Indonesia.