Bukan 7 Orang, Polisi India Bekuk 8 Tersangka Pemerkosaan Pada Vlogger Spanyol
- CNN International
New Delhi – Polisi di India telah menangkap semua tersangka yang terlibat dalam pemerkosaan terhadap seorang vlogger perjalanan asal Spanyol, yang sedang melakukan tur sepeda motor bersama suaminya, pada minggu lalu.
Polisi di negara bagian timur Jharkhand, sebelumnya telah menangkap tiga tersangka setelah serangan brutal yang terjadi pada 1 Maret di distrik Dumka.
Lima pria lainnya kini telah ditangkap, sehingga totalnya menjadi delapan.
"Mereka berada dalam kelompok usia 18 hingga 25 tahun," kata polisi, dikutip dari The Sundaily, Rabu, 6 Maret 2024.
Para pria tersebut mengikat sang suami dan bergantian memperkosa sang wanita selama kurang lebih dua jam, setelah pasangan tersebut mendirikan tenda untuk bermalam di kawasan Hansdiha, sekitar 300 km dari ibu kota negara bagian Ranchi.
“Mereka telah memukuli dan merampok kami, meskipun tidak banyak barang (yang diambil) karena yang mereka inginkan hanyalah memperkosa saya,” kata wanita berusia 28 tahun yang berkewarganegaraan ganda Spanyol-Brasil itu dalam sebuah postingan Instagram.
“Mereka menodongkan pisau ke leher saya dan mengatakan kepada saya bahwa mereka akan membunuh saya,” timpal suaminya.
Pasangan itu berangkat ke Nepal pada hari Selasa, 5 Maret 2024, dan dari sana mereka berencana terbang ke Spanyol untuk berkumpul bersama keluarga mereka.
Mereka berencana melanjutkan perjalanan keliling dunia sepeda motor setelah pulih sepenuhnya dari pengalaman mimpi buruk.
Pasangan ini telah melakukan perjalanan ke lebih dari 60 negara sebelum datang ke India.
Kedutaan Besar Brasil mengatakan pihaknya bekerja sama dengan misi diplomatik Spanyol untuk membantu para korban.
Pemerkosaan beramai-ramai yang terbaru sekali lagi menyoroti kekerasan seksual di India.
Rata-rata sekitar 90 pemerkosaan per hari tercatat pada tahun 2022, menurut data dari Biro Catatan Kejahatan Nasional.
Negara bagian Rajasthan, Uttar Pradesh dan Madhya Pradesh mencatat jumlah pemerkosaan tertinggi.
Banyak kasus kekerasan seksual tidak dilaporkan karena para korban sering kali takut akan pengucilan atau pembalasan sosial, dan tingkat hukuman yang masih rendah.
Sementara itu, Pengadilan Tinggi Jharkhand telah mengambil keputusan suo moto atas pemerkosaan beramai-ramai tersebut.
“Kejahatan terkait seks terhadap perempuan asing kemungkinan besar akan menimbulkan publisitas buruk terhadap negara tersebut dan dengan demikian mencoreng citra India di seluruh dunia,” kata pengadilan.
Sebagai informasi, pasangan itu diberi US$12.000 atau setara dengan RpRp188,7 juta, sebagai kompensasi oleh pihak berwenang.