Belum Siap Perang Timur Tengah, Kini Jerman Katakan 'Siapkan Perang Melawan Rusia'

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Jerman (Bundeswehr)
Sumber :
  • lrt.it

Jerman – Seorang pejabat senior keamanan Rusia menuduh Jerman “mempersiapkan perang melawan Rusia”. Hal ini menyusul bocornya rekaman audio perwira senior militer Jerman yang membahas perang Ukraina, dimana beberapa petinggi Bundeswehr terlibat percakapan serius.

Rusia Masih Digdaya, Jenderal Ranger Amerika: Pasukan Mereka Tak Tersentuh

Bundeswehr adalah nama dari angkatan bersenjata Republik Federal Jerman. 

Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev pun melontarkan tuduhan yang mengejutkan. "Semua upaya untuk menampilkan (rekaman) percakapan para perwira Bundeswehr sebagai permainan sederhana dengan rudal dan tank adalah kebohongan yang keji. Jerman sedang mempersiapkan perang dengan Rusia,” tulisnya di saluran Telegramnya, menurut outlet media pemerintah Rusia TASS, dilansir Rabu, 6 Maret 2024. 

Kim Jong-un Jual 12 Ribu Nyawa Tentara Korut Demi Dapat Jet Tempur Sukhoi Rusia

Presiden Rusia dan Kanselir Jerman

Photo :

Namun Jerman mengecam komentar tersebut sebagai “propaganda yang tidak masuk akal”. 

3 Jenderal Pimpin Pasukan Korea Utara Sokong Rusia Gempur Ukraina

Kebocoran tersebut telah menimbulkan kekacauan diplomatik dan menimbulkan pertanyaan serius mengenai keamanan komunikasi militer Jerman. Rusia menyatakan rekaman tersebut membuktikan keterlibatan langsung negara-negara Barat dalam konflik Rusia-Ukraina. 

Kementerian Pertahanan Jerman berusaha meremehkan pentingnya bocoran percakapan tersebut, dengan mengatakan bahwa hal itu hanyalah “pertukaran gagasan” sebelum pertemuan dengan Menteri Pertahanan.

Kementerian tersebut mengatakan pihaknya sedang menyelidiki bagaimana percakapan personel militer Jerman dapat disadap dan dibocorkan oleh pihak Rusia. Mereka berjanji akan melaporkan temuannya. 

Namun Kementerian Luar Negeri Rusia pada hari Senin mengancam Jerman dengan “konsekuensi yang mengerikan” sehubungan dengan kebocoran tersebut. 

Pernyataan itu tidak menjelaskan lebih lanjut, namun mengatakan: “Jika tidak ada tindakan yang dilakukan, dan rakyat Jerman tidak menghentikan hal ini, maka akan ada konsekuensi yang sangat buruk bagi Jerman sendiri,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova. 

Hubungan kedua negara terus memburuk sejak Rusia menginvasi Ukraina dua tahun lalu.

Apa isi percakapan yang bocor? 

Pada tanggal 1 Maret, kepala saluran RT yang didukung negara Rusia, Margarita Simonyan, mengunggah rekaman audio berdurasi 38 menit di Telegram tentang apa yang dikatakannya sebagai percakapan para perwira militer Jerman yang mendiskusikan potensi serangan terhadap Krimea.

Percakapan antara Panglima Angkatan Udara Letnan Jenderal Ingo Gerhartz dan tiga perwira tinggi Bundeswehr terjadi pada 19 Februari, menurut Simonyan. 

Rekaman percakapan berdurasi 38 menit tersebut menampilkan para perwira militer yang berdiskusi dalam bahasa Jerman bagaimana rudal jelajah jarak jauh Taurus dapat digunakan oleh Ukraina untuk melawan invasi pasukan Rusia.

Dalam rekaman tersebut, terdengar diskusi tentang kemungkinan penggunaan rudal Taurus buatan Jerman oleh pasukan Ukraina dan potensi dampaknya.

Ukraina memang telah lama meminta Jerman untuk menyediakan rudal Taurus, yang dapat mencapai target hingga 500 kilometer jauhnya. Namun Kanselir Jerman Olaf Scholz sejauh ini menolak mengirimkan rudal tersebut karena khawatir hal itu akan meningkatkan eskalasi konflik. 

Dalam rekaman tersebut, para perwira Bundeswehr terdengar mendiskusikan berbagai detail tentang kemungkinan penggunaan rudal Taurus, termasuk jumlah tertentu. 

Mereka sempat berspekulasi apakah rudal tersebut dapat digunakan untuk menghantam jembatan utama di selat Kerch yang menghubungkan daratan Rusia ke Krimea, yang telah dicaplok oleh Rusia pada tahun 2014. 

Pembicaraan juga beralih ke rudal jarak jauh yang dipasok oleh Prancis dan Inggris ke Ukraina, dengan mengacu pada tentara Inggris di lapangan. 

Kantor Perdana Menteri Inggris mengatakan “sejumlah kecil personel” berada di Ukraina untuk memberikan keamanan bagi diplomat dan mendukung pasukan Ukraina, termasuk petugas medis, namun menolak berkomentar mengenai masalah operasional. Menurut Kementerian Pertahanan Inggris, “Penggunaan Storm Shadow (misil) oleh Ukraina dan proses pentargetannya adalah urusan Angkatan Bersenjata Ukraina”. 

Sumber diplomatik Ukraina juga mengatakan bahwa “semua dinas rahasia Eropa hadir di Ukraina, tetapi mereka bukan unit tempur”. Sumber tersebut menambahkan bahwa ketika sekutu memasok persenjataan ke Kyiv, “para ahli ada di lapangan” datang untuk membantu pelatihan dan penggunaannya.

Rapat dan percakapan tersebut diadakan di WebEx, platform publik populer untuk pertemuan audio dan video. 

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Jerman (Bundeswehr)

Photo :
  • lrt.it

Menurut Menteri Pertahanan Boris Pistorius, platform tersebut sah digunakan oleh Bundeswehr untuk pertemuan tertentu, dengan langkah pengamanan ekstra. Namun, ada peserta yang kemungkin menggunakan pengaturan keamanan yang salah atau platform yang salah untuk percakapan semacam itu secara umum, kata Pistorius. 

Roderich Kiesewetter, dari oposisi konservatif Jerman, menyatakan bahwa seorang peserta Rusia mungkin memiliki akses langsung ke konferensi tersebut, seperti penyusup, meskipun tidak jelas bagaimana caranya. “Sejumlah percakapan lainnya pasti telah disadap dan mungkin dibocorkan di kemudian hari demi keuntungan Rusia,” kata Kiesewetter kepada media Jerman ZDF. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya