Netanyahu Terserang Flu, Pertemuan Untuk Bahas Ramadan Dibatalkan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (Doc: AP Photo)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Tel Aviv – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengalami flu dan membatalkan pertemuan, yang dijadwalkan pada hari Senin, 4 Maret 2024, untuk membahas persiapan Ramadan.

Kemenag Selenggarakan Forum Sharia Internasional yang Dihadiri 14 Negara, Ini yang Jadi Pembahasan

Infeksi ini berarti Netanyahu juga absen dari dua pertemuan tambahan yang diadakan pada hari Minggu dan Senin.

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu

Photo :
  • Menahem Kahana/Pool Photo via AP
Penghancuran Bangunan Jadi Komponen Utama Israel Jajah Palestina, Menurut Laporan Uni Eropa

Hal ini terjadi setelah media Israel melaporkan pekan lalu bahwa Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir tidak akan diizinkan untuk mencegah warga Palestina di Israel untuk sholat di Masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga dalam Islam, selama Ramadan.

Channel 12 Israel melaporkan bahwa kabinet perang negara itu, termasuk Netanyahu, telah menetapkan bahwa mereka akan menjadi satu-satunya otoritas dalam kebijakan mengenai tempat suci umat Islam.

Senat AS Gagal Stop Penjualan Senjata Perang ke Israel tapi Teguran Keras untuk Biden

Penyiar tersebut mengatakan polisi akan bertanggung jawab untuk menentukan batas jumlah umat Muslim yang diperbolehkan sholat di Al-Aqsa, dengan mempertimbangkan masalah keamanan saja.

Ben-Gvir dilaporkan telah meminta polisi untuk membiarkan beberapa ribu Muslim mengakses situs tersebut pada bulan Ramadan.

Menteri ekstremis tersebut mengatakan kepada Kobi Shabtai, kepala polisi Israel untuk membatasi kaum Muslim yang masuk.

"Sehingga pasukan (kami) siap untuk segera mengatasi gangguan apa pun," kata Ben Gvir, dikutip dari The New Arab, Selasa, 5 Maret 2024.

Sebagai bagian dari persiapan Israel untuk Ramadan, bulan suci di mana umat Islam berpuasa dari matahari terbit hingga terbenam, Shabtai, kepala staf militer Herzi Halevi, dan kepala dinas intelijen Shin Bet Ronen Bar mengadakan penilaian keamanan bersama pada hari Minggu.

Tujuannya untuk memperkuat koordinasi antar berbagai pihak.

Sebagai informasi, Israel telah menduduki Tepi Barat Palestina, termasuk Yerusalem Timur, sejak tahun 1967.

Warga Palestina khawatir pemerintah Israel akan berusaha membatalkan perjanjian status quo yang telah lama mengatur kompleks Masjid Al-Aqsa.

Mereka juga khawatir para pejabat Israel akan mencoba mengganti masjid dengan kuil Yahudi atau membagi tempat suci antara Muslim dan Yahudi dalam hal waktu dan ruang yang tersedia untuk beribadah.

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Kompleks Masjid Al-Aqsa

Photo :
  • Middle East Monitor

Pemukim dan pihak berwenang Israel telah berupaya mengubah Yerusalem Timur dari kawasan Muslim dan Kristen Palestina menjadi kawasan Yahudi.

Ancaman terhadap kesucian Al-Aqsa adalah masalah besar bagi banyak warga Palestina dan Muslim di seluruh dunia. Ramadan sering kali merupakan periode yang sangat intens, ketika pasukan Israel menyerang jamaah di lokasi tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya