Kapal Rubymar Tenggelam di Laut Merah: Bencana Ekologis dan Dampak Global

Kapal perang AS USS Gravely menembakan artileri di Laut Merah
Sumber :
  • Ist

VIVA – Sebuah kapal yang diserang oleh pemberontak Houthi Yaman telah tenggelam di Laut Merah setelah berhari-hari terendam air, kapal pertama yang dihancurkan sepenuhnya sebagai bagian dari kampanye mereka atas perang Israel melawan Hamas di wilayah jalur Gaza.

Israel Tahan 270 Anak Palestina dengan Kondisi Memprihatinkan, Menurut Komisi Urusan Tahanan

Melansir ABC, Senin, 4 Maret 2024, tenggelamnya kapal Rubymar yang membawa muatan pupuk dan bahan bakar yang sebelumnya bocor, dapat menyebabkan kerusakan ekologis di Laut Merah dan terumbu karangnya.

Serangan Houthi yang terus-menerus telah mengganggu lalu lintas di jalur air, penting untuk pengiriman kargo dan energi dari Asia dan Timur Tengah ke Eropa. Saat ini sudah banyak kapal yang menyimpang dari jalur tersebut.

Putin Tandatangani Revisi Doktrin Nuklir Rusia, Tak Lagi sebagai “Upaya Terakhir”

VIVA Militer: Kapal kargo Inggris, Rubymar, tenggelam dihantam rudal Houthi

Photo :
  • dailymail.co.uk

Tenggelamnya kapal tersebut dapat mengakibatkan jalan memutar lebih lanjut dan tarif asuransi yang lebih tinggi dikenakan pada kapal-kapal yang berlayar di perairan tersebut,  berpotensi meningkatkan inflasi global dan mempengaruhi pengiriman bantuan ke wilayah tersebut.

Balas Dendam, Hizbullah Tembakan Ratusan Rudal ke Wilayah Israel

Rubymar yang berbendera Belize telah melayang ke utara setelah diserang oleh rudal balistik anti kapal Houthi pada 18 Februari di Selat Bab el-Mandeb, jalur air penting yang menghubungkan Laut Merah dan Teluk Aden.

Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional, serta pejabat militer regional, membenarkan bahwa kapal tersebut tenggelam. Pusat Operasi Perdagangan Maritim Inggris milik militer Inggris, yang mengawasi perairan Timur Tengah, secara terpisah mengakui tenggelamnya kapal Rubymar pada Sabtu sore.

Komando Pusat militer AS mengatakan pada Minggu pagi bahwa Rubymar tenggelam pada hari Sabtu pukul 02:15 waktu setempat.

“Sekitar 21.000 metrik ton pupuk amonium fosfat sulfat yang dibawa kapal tersebut menimbulkan risiko lingkungan di Laut Merah,” katanya dalam sebuah pernyataan. “Saat kapal tenggelam, hal ini juga menimbulkan risiko dampak bawah permukaan bagi kapal lain yang transit di jalur pelayaran sibuk di jalur air tersebut.” Ucapnya.

Pemerintah Yaman di pengasingan, yang didukung oleh koalisi pimpinan Saudi sejak 2015, mengatakan kapal Rubymar tenggelam saat cuaca badai melanda Laut Merah. Kapal tersebut telah ditinggalkan selama 12 hari setelah serangan tersebut, meskipun rencana telah dibuat untuk mencoba menarik kapal tersebut ke pelabuhan yang aman.

Kelompok Houthi yang didukung Iran secara keliru mengklaim bahwa kapal tersebut tenggelam seketika setelah serangan awal. Sabtu malam, seorang pemimpin Houthi mencoba menyalahkan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak atas Rubymar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya