300 Ribu Ton Beras Impor dari Thailand dan Pakistan OTW RI Jelang Ramadhan
- ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Jakarta – Indonesia mengimpor 300.000 ton beras dari Thailand dan Pakistan untuk meningkatkan stok pangan nasional menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.
Bayu Krisnamurthi, Direktur Utama Perum Bulog Logistik dan Pangan, di Jakarta, pada Minggu, 3 Maret 2024, mengatakan beras impor masih dalam perjalanan ke Indonesia.
Impor ini akan menambah stok beras di gudang Bulog yang saat ini berjumlah 1,3 juta ton. Stok ini juga menjadi garda terdepan dalam stabilisasi pasokan dan harga beras di Indonesia.
Dia kemudian melanjutkan bahwa Bulog mengimpor beras berdasarkan penilaian yang cermat terhadap produksi dan permintaan beras dalam negeri.
Sebagai satu-satunya importir beras di Indonesia, Bulog melakukan impor secara bertahap dan strategis, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti musim panen dan menjaga stabilitas harga beras lokal.
Meski mengimpor beras, Bulog memprioritaskan pembelian beras dalam negeri ketika produksi lokal meningkat.
Sebagai bagian dari tugasnya menjaga cadangan pangan pemerintah, Bulog memastikan impor sesuai dengan kebutuhan riil dan tidak mengganggu stabilitas harga.
"Bulog tunduk pada pengawasan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam setiap langkah operasionalnya," kata Krisnamurthi, dikutip dari The Sundaily, Senin, 4 Maret 2024.
Hal ini menunjukkan komitmen Bulog dalam menjalankan tugasnya demi kepentingan masyarakat.
"Impor beras Bulog juga diarahkan untuk menjamin terpenuhinya cadangan pangan pemerintah," tambahnya.
"Bulog berperan penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan menjamin kecukupan pasokan beras bagi masyarakat," pungkasnya.