Kisah Pilu Rania, Miliki Anak Setelah 11 Tahun Menikah tapi Bayinya Tewas Kena Rudal Israel
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Gaza – Cerita menyedihkan dari Rania Abu Anza, seorang ibu asal Palestina, yang harus menerima kenyataan pahit lantaran bayi kembarnya Wesam dan Naeem, yang baru saja lahir beberapa minggu setelah perang Gaza, harus dimakamkan pada hari Minggu, 3 Maret 2024.
Dua anak yang tewas tersebut merupakan anak bungsu dari 14 anggota keluarga yang sama, yang menurut otoritas kesehatan Gaza tewas dalam serangan udara Israel di Rafah semalam.
Rania Abu Anza, menggendong salah satu dari si kembar, tubuh mungilnya terbungkus kain kafan putih, dia membelai pipi dan membelai kepala anaknya saat hari pemakaman pada hari Minggu.
Seorang pelayat menggendong bayi kedua di dekatnya, piyama biru pucat terlihat di balik kain kafan.
“Hatiku hilang,” tangis Abu Anza, yang suaminya juga terbunuh, saat para pelayat menghiburnya.
Dia menolak saat diminta melepaskan jenazah salah satu bayinya menjelang pemakaman.
“Tinggalkan dia bersamaku,” katanya dengan suara rendah, dikutip dari Alarabiya, Senin, 4 Maret 2024.
Si kembar, laki-laki dan perempuan, termasuk di antara lima anak yang tewas dalam serangan di sebuah rumah di Rafah, menurut kementerian kesehatan Gaza.
Yang lebih membuat hati teriris, Abu Anza mengatakan bahwa dia melahirkan anak tersebut, setelah penantiannya selama 11 tahun pernikahan.
"Kami tertidur, kami tidak menembak dan kami tidak berkelahi. Apa kesalahan mereka? Apa salah mereka, apa salahnya?," ucap Abu Anza.
“Bagaimana saya bisa terus hidup sekarang?."