AS Kirim Bantuan Kemanusiaan Pertama ke Gaza, 38 Ribu Paket Makanan Diterjunkan Via Udara
- AP Photo/Mohammed Hajjar
Washington – Militer Amerika Serikat (AS), pada Sabtu, 2 Maret 2024, mengirimkan bantuan kemanusiaan pertamanya ke Gaza, kata tiga pejabat AS. Pengiriman bantuan ini terjadi setelah kematian warga Palestina yang mengantri makanan dan ditembaki militer Israel.
Negara-negara lain termasuk Yordania dan Perancis, sebelumnya telah mengirimkan bantuan melalui udara ke Gaza, di mana Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan mengatakan seperempat dari populasi Palestina, 576.000 orang, berada dalam kelaparan.
Penerjunan udara AS menggunakan tiga pesawat angkut C-130, kata dua pejabat AS, yang berbicara tanpa menyebutkan namanya itu.
Belum jelas ke mana bantuan itu diberikan. Namun, salah satu pejabat AS mengatakan bantuan itu mencakup lebih dari 38.000 makanan di 66 palet.
Di bawah tekanan dari dalam dan luar negeri, pemerintahan Biden juga mempertimbangkan pengiriman bantuan melalui laut dari Siprus, sekitar 210 mil laut di lepas pantai Mediterania Gaza, menurut seorang pejabat AS.
Sebagai informasi, AS selama berbulan-bulan telah menyerukan agar Israel mengizinkan lebih banyak bantuan ke Gaza, namun hal ini ditentang oleh Israel.
Beberapa ahli mengatakan bahwa Israel terpaksa menggunakan serangan udara yang mahal dan tidak efisien untuk demonstrasi terbaru dari terbatasnya pengaruh Washington terhadap Israel ketika mereka melancarkan perang dengan Hamas.
Washington juga mempersenjatai Israel dan menganggapnya sebagai salah satu sekutu terdekatnya di kawasan.
Kritik terhadap pengiriman airdrop mengatakan bahwa dampaknya hanya terbatas pada penderitaan warga, dan tidak mungkin memastikan pasokan tidak sampai ke tangan militan.
Sebelum konflik, Gaza bergantung pada 500 truk yang membawa pasokan setiap harinya.
Badan pengungsi Palestina PBB UNRWA mengatakan pada hari Jumat bahwa selama bulan Februari rata-rata hampir 97 truk dapat memasuki Gaza setiap hari.
Pengiriman melalui Penyeberangan Rafah antara Mesir dan Gaza hampir terhenti. Meskipun truk kadang-kadang melewati penyeberangan Kerem Shalom Israel, truk-truk tersebut diganggu oleh pengunjuk rasa Israel yang berusaha memblokir pengiriman.
UNRWA mengatakan penyeberangan ditutup pada 8-10 Februari dan 15-17 Februari.
Ketika masyarakat mengonsumsi pakan ternak untuk bertahan hidup dan petugas medis mengatakan anak-anak sekarat karena kekurangan gizi dan dehidrasi, PBB mengatakan bahwa mereka menghadapi hambatan besar dalam mendapatkan bantuan.