Presiden Rusia Putin Blak-blakan Ancam Presiden Prancis Jika Ikut Campur Perang Rusia-Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Prancis Emmanuel Macron
Sumber :
  • X

Rusia – Ketua majelis parlemen Rusia memperingatkan Presiden Prancis Emmanuel Macron agar tidak ikut campur dan mengirim pasukannya ke Ukraina, dengan mengatakan mereka akan mengalami nasib yang sama seperti tentara Napoleon. 

Putin Blak-blakan Serukan Perbaiki Ketidakadilan Historis terhadap Rakyat Palestina

Ketua Duma Negara Vyacheslav Volodin, yang merupakan anggota lingkaran dalam dan terpercaya Presiden Rusia Vladimir Putin, menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah postingan di Telegram-nya. 

Volodin menanggapi pernyataan Macron pada hari Senin lalu bahwa “tidak ada yang dikesampingkan” ketika negara-negara Barat melakukan serangan di Ukraina untuk membantu mengusir invasi Rusia.  

Hamas Minta Rusia Dorong Mahmoud Abbas Negosiasi untuk Pemerintahan Persatuan Palestina

VIVA Militer: Rudal balistik antarbenua berkekuatan nuklir militer Rusia

Photo :
  • brookings.edu

“Sebelum membuat pernyataan seperti itu, Macron sebaiknya mengingat bagaimana hal itu berakhir bagi Napoleon dan tentaranya, lebih dari 600.000 di antaranya tergeletak di tanah lembab,” kata Volodin, merujuk pada invasi Prancis yang membawa bencana ke Rusia pada tahun 1812. 

Capres AS Kamala Harris: Vladimir Putin Akan Duduk di Kiev jika Trump Jadi Presiden

Jumlah pasti pasukan infanteri Grande Armee Pramcus yang terbunuh dalam kampanye militer Napoleon masih diperdebatkan tetapi para sejarawan umumnya menyebutkan angkanya di atas 300.000. 

Volodin juga menuduh Macron ingin “memicu perang dunia ketiga” agar bisa tetap berkuasa.

Sebelumnya, dalam pidato, Vladimir Putin juga memberikan peringatan baru tentang ancaman perang nuklir dalam pidato kenegaraannya di Moskow dan mengatakan kepada para delegasi bahwa kekuatan nuklir strategis Rusia berada dalam “keadaan kesiapan penuh.” 

Putin mengatakan Rusia tidak akan membiarkan "siapa pun mencampuri urusan dalam negerinya", dan menambahkan bahwa ada risiko konflik jika negara-negara Barat mengirim pasukan ke Ukraina, seperti yang disarankan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron awal pekan ini.

Dmitry Medvedev, mantan presiden dan perdana menteri Rusia yang sekarang menjadi wakil ketua Dewan Keamanan negara tersebut, juga ikut menekankan perbandingan Napoleon dengan Volodin dalam postingannya sendiri di Telegram.

“Pewaris Bonaparte yang kecil dan tragis sangat ingin membalas dendam sebesar Napoleon dan melontarkan omong kosong yang kejam dan sangat berbahaya,” katanya. 

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Prancis Emmanuel Macron

Photo :
  • X

Komentar Macron disampaikan pada hari Senin lalu di pertemuan puncak para pemimpin Eropa di Paris untuk membahas peningkatan dukungan terhadap Kyiv. 

Prospek pengiriman pasukan Barat ke Ukraina ditolak oleh anggota NATO lainnya, termasuk AS dan Jerman, dan dikritik tajam oleh partai oposisi Prancis, namun disambut baik oleh Estonia dan Lituania.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya