5 Fakta Wajib Militer Rusia, Banyak Ditentang Warganya Hingga Banyak Tawanan
- hurriyetdailynews.com
Moskow – Perhatian terhadap wajib militer di Rusia kembali mencuat setelah pemerintah mengumumkan aturan kontroversial yang meningkatkan batas usia, yang berpotensi meningkatkan jumlah warga yang terlibat.
Sejak serangan ke Ukraina pada Februari 2022, isu-isu kontroversial seputar wajib militer di Rusia telah menjadi sorotan media. Moskow dilaporkan telah melakukan sejumlah perubahan terhadap kebijakan wajib militer.
Dengan perubahan aturan ini, Rusia bertujuan untuk meningkatkan jumlah personel tempur guna mendukung misi invasinya yang masih mengalami kesulitan.
Selain membahas sejumlah kontroversi seputar aturan tersebut, berikut adalah fakta-fakta tentang wajib militer di Rusia, termasuk penjelasan mengenai pelaksanaan wajib militer sebelum terjadinya invasi.
1. Aturan Wajib Militer Rusia
Dilansir dari Al Jazeera, Jumat, 1 Maret 2024, Sebelum Invasi, musim wajib militer berlangsung selama dua kali dalam setahun di Rusia, yakni mulai 1 April - 15 Juli (musim semi) dan antara 1 Oktober - 31 Desember (musim gugur).
Selama periode tersebut, pria berusia antara 18 sampai 27 tahun yang sehat dan tidak sedang menjalani hukuman akan dipanggil untuk mengabdi. Institute for the Study of War memperkirakan sekitar 1,2 juta pria memenuhi syarat untuk wajib militer setiap tahun, tetapi hanya sekitar 400.000 yang benar-benar bertugas.
Wajib militer berlangsung selama 12 bulan, setelah itu tentara dapat bergabung dengan cadangan militer Rusia yang berkekuatan dua juta orang.
Tentara Rusia secara historis menggunakan wajib militer untuk memastikan mereka memiliki cadangan dengan pelatihan militer, jika ada kebutuhan untuk memobilisasi perang besar.
2. Sejak Invasi Wajib Militer Sudah Bersifat Memaksa dan Tersembunyi
Beberapa hari sebelum Rusia memulai invasinya pada 24 Februari, diperkirakan 190 ribu personel ditempatkan di sekitar perbatasan Ukraina.
Situs berita independen Meduza melaporkan, bahwa tentara wajib militer dipaksa menandatangani kontrak yang membuat mereka dikirim ke perbatasan Ukraina. Bahkan beberapa orang tua tentara mengatakan mereka tidak mendengar kabar dari putra mereka sejak itu.
3. Banyak Para Wajib Militer yang Ditawan
Tentara Ukraina (H3) Kementerian Pertahanan Rusia mengakui bahwa beberapa pasukan wajib militer yang berpartisipasi dalam konflik ditawan oleh tentara Ukraina, sehingga membuat sejumlah personel wajib militer ditarik untuk beberapa saat di masa invasi.
4. Mendapat Protes dari Warganya Sendiri
Ketika kapal induk Rusia tenggelam di Laut Hitam pada 14 April, pihak berwenang mengatakan bahwa seluruh awak telah dievakuasi. Namun Dmitry Shkrebets sempat menulis di sosial media bahwa putranya yang ikut wajib militer hilang dalam peristiwa itu.
"Seorang wajib militer yang tidak seharusnya ikut serta dalam permusuhan dinyatakan hilang," katanya dalam sebuah posting di VKontakte, jejaring sosial terbesar Rusia.
5. Menaikkan Batas Usia untuk Wajib Militer dan Tentara Nasional
Parlemen Rusia telah memperpanjang usia maksimum di mana pria dapat dimobilisasi untuk bertugas di ketentaraan dalam kasus perwira tertinggi, setidaknya hingga usia 70 tahun.
Selain itu, Moskow juga menaikkan batas usia atas bagi pria untuk dipanggil untuk wajib militer menjadi 30 dari 27, dan telah mempersulit pria muda untuk menghindari wajib militer dengan menghindari perekrut yang membagikan surat panggilan.
Menteri Pertahanan, Sergei Shoigu mengatakan bahwa perubahan undang-undang ini adalah untuk meningkatkan jumlah personel tempur, tentara kontrak profesional dan wajib militer menjadi 1,5 juta dari 1,15 juta.